Kamis, 05 Juni 2014

Kioku Reunion~Bloody Island~ OMAKE(Ryuko version)


Ryuko POV
Sigh.
Untuk kesekian kalinya, aku mengeluh. Untuk kesekian kalinya, aku harus  menunggu Sasuke di bandara. Rasanya aku seperti mengalami dejavu seperti saat pertama kali aku akan pergi ke Bloody Island. Kurasa sebentar lagi seseorang akan menepuk pundakku dan...
“Ryuko-san,”
“Hwaaa, Dont scare me like that Bakashi!” Entah sejak kapan,aku jadi mudah terkejut oleh sesuatu yang tidak penting Seperti Akashi.
“Haha..gomenasai,” jawab Akashi sambil tertawa tanpa dosa.
“Tch. What are you doing here? Aku tidak mau mendengar bahwa Sasuke meyuruhmu untuk bla bla bla...” aku sendiri  lupa apa yang kukatakan Akashi pada saat itu, tapi yang jelas hal ini berhubungan dengan Sasuke dan kebiasaan buruknya.
“Maa..maa.. Calm down Ryuko-san, tugasku di sini sudah selesai, jadi aku ke sini hanya untuk menyapamu,” ujar Akashi berusaha menenangkanku yang sepertinya lupa bagaimana cara berhenti mengeluh. Tentu saja jika kau menjalin hubungan dengan makhluk jadijadian macam Sasuke, mungkin kau akan lupa apakah kau ini masih waras atau sudah gila (?).
“Haa? Menyapa? hmm,,baiklah kalau begitu. Halo juga Akashi-kun, ah, aku harus pergi, sampai jumpa,” Tanpa ragu aku membalikan badan dan berharap memiliki kemampuan missdirection agar bisa segera kabur dari hadapan Akashi.
“Heh? Wa-wait Ryuko-san,” Dengan cepat Akashi mencegahku pergi. “ Chat with me for a minute, okay?” pinta Akashi sambil memberikan tatapan puppy nya.
“Sigh.Wakatta yo,”
Singkatnya Akashi memang hanya datang untuk mengobrol denganku. Hmm, tepatnya meminta maaf padaku dan juga memperjelas identitasnya padaku.
“So, kau sebenarnya adalah agen rahasia yang disewa oleh Tn Miura untuk menyelidiki keanehan di Bloody Island. Dan kebetulan kau juga mendapat tugas tambahan untuk melindungi Yuuki, anak Tn Miura, yang kebetulan adalah teman masa kecilmu? Dan untuk mempermudah misimu, kau pura-pura menyamar sebagai bagian dari InterSEO dan menjadikanku korbannya?” tanyaku memperjelas.
“Maa..aku sudah minta maaf karena sudah menipumu kan, Ryuko-san?”
“Seorang demon tidak menerima maaf untuk penebusan dosa, Akashi-kun,” jawabku dan aura demonku.
“Hwaaa...Go-gomenasai Ryuko-san,” ujar Akashi panik.”H-here for you,” Akashi memberikan sesuatu padaku.
“What is this? Bomb?” responku dingin.
“Kiryuu-sama menyuruhku untuk memberikan ini padamu just in case if you get angry,” jawab Akashi sambil tersenyum lega ketika aura demon sudah menipis dariku.
“Ohh.....” aku terdiam sejenak.”What? Ki-Kiryuu? Dont tell me, Its Kiryuu..”
“Yup, Its Kiryuu Shun,” ujar Akashi memperjelas. “Well, sebenarnya Aku bekerja di bawah perintah Kiryuu-sama, bukan Sasuke-sama,” lanjut Akashi menjelaskan.
“Well, aku tidak tahu kau mengenal Shun. Pantas saja kau bisa menipu Sasuke. Tapi yasudahlah, it doesnt change anything,” gumamku datar. Yah, bagi kalian yang tak tahu siapa itu Kiryuu Shun, dia adalah mantan...ah bukan, dia teman dekatku yang kukenal semasa SMA (read : Wasureta Kioku #promo).
“Ahaha.. Sou ka. Sekali lagi aku-“
“Ah Shou-chan, di sini kau rupanya,” tiba-tiba seseorang menepuk pundak Akashi dan merangkulnya dengan akrab.
“Yuuki? Apa yang kau lakukan di sini?” respon Akashi kaget. Well, kalau seperti ini mereka memang terlihat seperti ‘teman masa kecil’ (dalam tanda petik).
“What? Shou-chan? pfft,”
“Please dont laugh at me, Ryuko-san,” keluh Akashi. “ Dan Yuuki, stop calling me like that! We are not kid anymore,”
“Kenapa? aku suka memanggilmu begitu. Biarkan saja si Ashihara itu tertawa,” respon Yuuki cuek.
“Hei, stop calling me Ashihara, Miura Yuuki” Aura demonku mulai memenuhi udara. “ Namaku Nogami Ryuko, bukan Ashihara Ryuko,” lanjutku kesal.
“Well, that doesnt matter right, You are Ashihara Sasuke fiancee, right?” respon Yuuki tanpa dosa.
“HeLL nO, itu hanya sebuah kebohongan yang dibuat oleh orang bodoh yang di sebelah sana,” ucapku melirik Akashi.
“Apa kau mau kebohongan itu kuubah menjadi kenyataan?” tiba-tiba Sasuke  muncul di belakangku seperti hantu. Sigh, apa ia tidak bisa muncul layaknya orang normal?
“What? Stop talking nonsense! ” dengan kesal aku beranjak dari kursi dan mulai berjalan pergi tanpa berpamitan pada Yuuki ataupun Akashi.
“See you again, Ryuko-san!” seru Akashi di belakangku. Ucapan itu hanya kubalas dengan lambaian tangan karena aku malas berteriak.
“Sepertinya si Akashi itu memberimu kenang-kenangan,” ujar Sasuke sambil melirik tas pemberian dari Akashi.
“Well, dia bilang ini untuk permintaan maaf karena sudah menipuku,” jawabku singkat. Yah, kurasa akan lebih baik jika Sasuke tidak tahu bahwa ini adalah pemberian dari Shun. He is such a possesive person you know.
“Let me see,” tanpa menunggu ijin dariku ia merampas tas itu dariku dan kemudian membuka isinya. Ck, kurasa orang ini berbakat menjadi copet.
“Tch, jangan seenaknya saja...Whoaaaaaa..... ini kan ini kan...its impossible!” dengan cepat aku segera merebut benda yang da di tangan Sasuke. Game terbaru yang ternyata memang mengambil konsep Bloody Island, VAMPIRE IN BLOODY LAND 2. Game ini baru release 2 bulan lagi, you know!
Sasuke hanya menghela nafas melihat mataku yang bersinar-sinar hanya karena game. Kulihat ia sibuk membaca sebuah kertas yang ada di dalam tas pemberian Akashi. Well, mungkin itu petunjuk manual untuk memainkan game ini. Tentu saja aku tidak memerlukan petunjuk itu, Im a profesional, you know!
“Whaaa.. aku tak sabar untuk memainkannya setelah kembali dari sini. Come on Sasuke, We’ve got to hurry!” ujarku bersemangat sambil menarik tangan Sasuke.
“Wait,” Sasuke menghentikan langkahnya. “ Kita ubah tujuan. Masih ada waktu seminggu untuk liburan. Mungkin kita bisa ke London atau...” ujar Sasuke datar sambil mengambil handphone dan mengecek sesuatu.
“Ha?London? HELL NO! Aku tidak mau bertemu Nakahara di London. We are going home, no matter what!” Cukup Otani saja yang menjadi korban Nakahara di London.
“Kalau begitu hawai mungkin boleh juga,” respon Sasuke tanpa dosa.
“Kenapa kau tidak ke kutub utara saja? Supaya aku bisa melemparmu ke samudra arktik,” Ujarku kesal. Aku tak habis pikir, kenapa Sasuke tiba-tiba ingin mengubah tujuannya. Apa dia tidak sadar bahwa ia benar-benar out of character? Di mana Sasuke yang tidak mau repot dan lebih suka menyendiri?
“Ah, aku ingat! Salah satu temanmu mengirimi ku sebuah gambar yang menarik,” ujar Sasuke sambil memperlihatkan sebuah foto di handphonenya. “Kurasa jika gambar ini menyebar di internet bisa mengusir kebosananku yang-“
“Oke, We are going to Hawai!” dengan cepat ku bungkam ucapan Sasuke dan terpaksa mengikuti keinginannya. Tentu saja aku tak mau ‘gambar memalukan’ itu menghancurkan reputasiku!
“Cursed you ! Nakahara !!!!!”
Sambil mengeluh, aku memasukan game berhargaku ke dalam tas dan terpaksa harus mengikut keinginan sang Tuan Muda . Karena penasaran aku mengambil kertas yang tadi dibaca  oleh Sasuke dan membacanya.
“Sigh. So this is the reason he become so out of character?”
Hai Ryuko, you okay?
Aku yakin kau kesal karena Akashi sudah menghancurkan liburanmu. Tapi aku yakin saat ini matamu sedang bersinar-sinar karena hadiah yang kuberikan padamu. Kebetulan aku sedang liburan di Alpha City, jika kau kesulitan memainkan game itu datanglah padaku. Dan aku juga masih memiliki banyak game menantang lainnya.
Come to me anytime okay?Send my regards to Sasuke.
Regards
Kiryuu Shun