Rabu, 20 Februari 2013

The precious thing is...(Part 2)


Sebelumnya di part 1
Part 2 ( It is more precious...)

“Sekarang, Bagaimana rasanya kehilangan benda milikmu yang berharga ?” tanyaku sinis,tanpa rasa menyesal sedikitpun.
“Kau ini ! Bukannya minta maaf malah bertanya seperti itu.” Respon si mata hitam sinis.
Aku hanya memalingkan kepalaku untuk mengejeknya.
“Cepat minta maaf !” serunya.
“Tidak akan pernah.” Ucapku dingin.
“Kau ini....” si mata hitam berkata dengan penuh emosi.
“Ck, kau hanya kehilangan sebuah batu biasa dan kau semarah ini ? Benar-benar bodoh.” Ucapku santai.
Si mata hitam tersenyum aneh setelah mendengar ucapanku. Entah kenapa, semua raut wajah penuh emosinya sirna begitu saja. Aku pun tersadar bahwa ucapanku sama persis seperti yang diucapkan si mata hitam sebelumnya.
“Batu biasa,huh ?. Tak lebih ?” ejek si mata hitam.