Mereka berjalan menuju pinggir pantai, tentu saja banyak orang yang juga menikmati festival dari pinggir pantai. Ryuko merasa agak aneh, karena semua wanita yang datang ke festival memakai yukata ( kimono khusus musim panas), tidak seperti dirinya yang memakai kaos berkerah dan celana panjang. Ia jadi terlihat mencolok, dan ia benci terlihat mencolok.
“Ryuko !!! Kau datang juga ?” teriak Sharie dari jauh.
“Kau tidak perlu memanggil namaku dengan keras, Sharie.” Protes Ryuko.
“Aku pikir kau tidak berniat untuk datang ke festival ini.” Ucap Aerish.
“Memang tidak.” Ryuko memberi respon singkat.
“Lalu apa yang kau lakukan di sini ?” tanya Sharie.
“Mencari harta karun.” Jawab Ryuko dingin.
“Ah, Kiryuu kun. Kau datang juga ?”ucap Aerish yang baru menyadari bahwa Shun ada di samping Ryuko.
“Begitulah.” Jawab Shun singkat.
“Hei, Ryuko kalau kau tidak berniat datang kenapa kau ada di sini ? Jawablah yang serius.” Desak Sharie.
“Aku ditipu.” Ucap Ryuko sinis sambil melirik ke arah Shun.
“Ha ? Siapa yang menipumu ?” tanya Aerish.
“Memangnya ada berapa orang yang bisa menipuku ?” tanya Ryuko dingin.
“Tidak banyak, karena kau lebih sering menipu.” Kata Sharie.
“Terima kasih Sharie, aku rasa itu pujian.” Ucap Ryuko sambil tersenyum sinis.
“Ayolah Ryuko! , siapa yang menipumu ? Bagaimana kau bisa tertipu ?” tanya Sharie penasaran.
“Senpai, silahkan jelaskan teknik yang anda gunakan untuk menipuku.” Ucap Ryuko sambil melirik Shun.
“Ah, Apa benar kau bisa menipu Ryuko, Shun ?” tanya Sharie.
“Tidak, Ryuko hanya salah sangka.” Ucap Shun singkat.
“Ah, sudahlah ! Tidak penting kenapa aku ada di sini, jadi di mana yang lain ?” sela Ryuko.