CHAPTER
1
The Beginning
Liburan musim panas bagi siswa Alvarna
Junior High School telah dimulai. Namun liburan kali ini bukanlah liburan yang
biasa bagi beberapa siswa terpilih.
“Ryuko-chan ! A-ada sesuatu yang ingin aku
katakan padamu !” ucap seorang cowok dengan gugup.
Seorang gadis cantik dengan rambut panjang
abu-abu hanya menoleh pada si cowok dengan tatapan malas. “ Baiklah, katakan
saja sekarang,” ucap Ryuko datar.
Si cowok melihat sekeliling dengan ragu.
“Ti-tidak bisa. Di sini terlalu ramai,” jawabnya.
Ryuko melangkahkan kaki menjauhi perkemahan
dengan malas. Namun si cowok tadi malah terdiam menatapnya.
“Kenapa kau malah diam ? Ayo kita cari
tempat yang sepi,” ujar Ryuko datar.
“Ba-baiklah tapi..,” si cowok tidak
melanjutkan ucapannya karena Ryuko sudah pergi menjauhi perkemahan.
Ketika keduanya sudah memasuki hutan cukup
jauh, Ryuko menghentikan langkahnya dan mulai menatap laki-laki di belakangnya
dengan serius. “Kau mau bilang apa ?” tanyanya dingin.
“A-aku menyukaimu, Ryuko-chan. Apa kau
mau…. Menjadi pacarku ?” si cowok mengucapkannya dengan susah payah. Namun
Ryuko hanya meresponnya tanpa mengubah ekspresi.
“Kau sudah selesai ? Sebaiknya kau segera
kembali,” ucap Ryuko dingin.
Si cowok hanya melongo mendengar respon
Ryuko. “Ta-tapi aku belum mendengar jawabanmu,” desak si cowok.
“Apa aku harus memperjelas jawabanku ?”
“Ya, apa kau menerima cintaku atau-“
“Aku tidak menerima cinta dari siapapun,”
potong Ryuko dingin.
“Tapi kenapa ?”
“Karena aku tidak punya hati,” jawab Ryuko
sedingin es.
Si cowok itu terkesiap kaget mendengar
ucapan ryuko yang begitu dingin dan tak berperasaan. Ia tidak menyangka ada
seorang gadis yang bisa mengucapkan kata-kata kejam seperti itu. Namun
kata-kata itu tak cukup menghentikan si cowok untuk ingin tahu lebih jauh
tentang Ryuko.
“Ryuko-chan, kenapa kau-“
“Dengar, Kau jangan mengumbar perasaanmu
dengan begitu mudahnya karena perasaan manusia tidak sesederhana yang kau
pikirkan,” potong Ryuko segera.
Hening beberapa saat namun tiba-tiba saja
sebuah ledakan bercampur dengan cahaya misterius muncul di dalam hutan.
Terlihat bahwa 8 jenis warna cahaya aneh terpancar dari dalam hutan yang gelap.
“Apa itu ?” bisik Ryuko pada dirinya sendiri.
Tiba-tiba sbuah getaran terjadi lagi hingga
membuat pohon-pohon di sekitar mulai runtuh.
“Ryuko-chan awas !” si cowok yang ada di
sebelah Ryuko segera mendorong Ryuko menghindari pohon yang hampir menjatuhi
Ryuko. Tapi dengan segera Ryuko segera menjauh dari si cowok dan menatapnya
kesal.
“Jangan sentuh aku !” seru Ryuko marah.
“Ichiru ! Kau baik-baik saja ?” teriak
seseorang yang tiba-tiba muncul dari balik semak. Seorang cowok dengan rambut
coklat bermata aquamarine muncul di hadapan mereka.
“Yuuichi-kun ?” ucap si cowok yang bernama
Ichiru.
“Ayo kita pergi dari sini, di sini
berbahaya,” ajak Yuuichi.
“Ayo Ryuko-chan, kita juga harus pergi !”
ajak Ichiru.
“Pergi saja sendiri, jangan ganggu aku,” respon
Ryuko tajam.
“Tapi…” Ichiru masih saja memaksa.
“Sudahlah, Ichiru kita pergi saja , gadis
itu bahkan tidak peduli padamu, untuk apa kau mempedulikannya ?” seru Yuuichi
kesal.
“Tentu saja karena Ryuko-chan adalah teman
kita,” jawab Ichiru.
Yuuichi hanya diam menatap Ichiru. Namun di
balik tatapannya tersimpan suatu hal yang aneh. Akhirnya Yuuichi tersenyum
menatap Ichiru. “Tentu saja, dia adalah teman kita,”
“Cih, senyum palsu yang menjengkelkan,”
respon Ryuko sinis menatap Yuuichi.
“A-Apa makudmu,Ryuko-chan ?” Yuuichi masih
berusaha untuk tersenyum.
Tiba-tiba terdengar suara dari balik
semak-semak sehingga membuat ketiganya bersikap waspada.
“Huwaaa !!! Awasss !!” teriakan melengking
datang dari balik semak. Seorang gadis cantik bermata hijau terang muncul dan
menabrak Ryuko hingga keduanya jatuh terjerembab ke dalam semak belukar di
belakang mereka.
“Hei ! Kalian tidak apa-apa ?” seru Ichiru
segera mendatangi Ryuko dan gadis tadi.
“Ouch, menyingkirlah dariku !” seru Ryuko .
Si gadis tadi hanya tertawa menatap Ryuko
yang jengkel .”Gomen-ne, Ryuko !”
“Ah, Ternyata kau,Atsuko-chan ?” ucap
Yuuichi.
“Ah, ternyata ada Yuuichi dan Ichiru.
Ngomong-ngomong sedang apa kalian di sini ?” Tanya Atuko polos.
“Ah, aku hanya khawatir dengan Ichiru
karena mereka berdua sedang…” Yuuichi tidak melanjutkan ucapannya karena
mendapat tatapan marah dari Ichiru.
“Kau mengikuti kami ?” seru Ichiru kesal.
“Uhm..sebenarnya aku hanya ingin tahu ka…”
“ATSUKO !!!!” sebuah teriakan membuat ke
empatnya terdiam seketika.
“Sepertinya ada orang marah yang ingin
membunuhmu,” ucap Ryuko sambil menatap Atsuko.
“Gawat ! Itu Kazuki-senpai !!” Atsuko
segera berdiri ketika melihat seorang siswa senior berambut pirang datang dari
balik semak dengan ekspresi kesal.
“Hoo…sepertinya aku beruntung sekali hari
ini. Empat siswa nakal yang melanggar peraturan memasuki hutan,huh ?” ucap
Kazuki tersenyum penuh amarah.
“Ta-tapi senpai, aku sebenarnya datang
untuk mengajak mereka kembali,”Yuuichi segera membuat pembelaan.
“Kau juga melanggar peraturan dengan
memasuki hutan, senpai,” respon Ryuko datar.
“Jangan membantah,” seru Kazuki mndengar
ucapan Ryuko yang seenaknya.
Sementara Ichiru mulai panik hingga tak
bisa berkata-kata. Ryuko dan Atsuko masih terlihat santai menanggapi Kazuki.
Tiba-tiba sebuah getaran terjadi lagi hingga membuat mereka panik.
“Sekarang saatnya !” Atsuko segera
menggunakan kesempatan itu untuk kabur dari Kazuki. Ryuko pun juga mengikuti
pilihan Atsuko untuk kabur.
Setelah getaran berhenti, Kazuki menyadari
bahwa kedua gadis yang ada di hadapannya sudah kabur. Sementara Ichiru dan Yuuichi
masih berada di depannya.
“Gawat, sepertinya mereka kabur. Kau ikut
aku dan bantu aku menemukan dua gadis tadi. Sementara kau pergi melapor pada
guru,” perintah Kazuki.
“Eh ? aku ikut mencari mereka ?” protes
Yuuichi.
“Kenapa ? Kau keberatan ?” Tanya Kazuki.
“Aku saja yang pergi. Biar Yuuichi-kun yang
melapor pada guru,” ujar Ichiru.
“Eh ? bukan begitu Ichiru,,aku
hanya…Baiklah, aku akan pergi !”ujar Yuuichi pasrah.
“Baiklah, ayo cepat ! sebelum mereka pergi
lebih jauh !” ujar Kazuki.
Sementara Atsuko dan Ryuko masih berlari
menuju tengah hutan yang semakin gelap.
“Hei, Ryuko ! Apa kau juga tertarik dengan
cahaya yang di sana itu ?” Atsuko menunjuk cahaya aneh tempat terjadinya sumber
ledakan.
“Tidak,” jawab Ryuko singkat.
“Lalu kenapa kau masih mengikutiku ?” goda
Atsuko.
“Akan lebih aman jika aku bersamamu karena
jika Kazuki-senpai ,menemukan kita aku bisa mengorbankanmu untuk melarikan
diri,” jawab Ryuko santai.
“Ck, Pem-bo-hong,” respon Atsuko.
“Terserah,”
Akhirnya mereka sampai di sumber cahaya
aneh berasal. Di sana mereka menemukan sebuah
tempat lapang di mana ada 8 jenis cahaya bersinar.
“Wow… Apa ini ?” Atsuko segera berlari
mendatangi sumbr cahaya berwarna orange. Ia melihat sebuah telur yang cukup
besar dan mengambilnya.
“Hei Atsuko, jangan sembarangan menyentuh
telur itu !” seru Ryuko. Namun Atsuko tak mendengarnya dan terus mengamati
telur itu. Tiba-tiba tatapan Ryuko terhenti pada sinar warna merah yang ada di
depannya. Entah kenapa cahaya itu seperti memanggilnya. Di sana ia melihat
sebuah telur dan banyak berpikir ia segera mengambilnya.
“Telur apa ini ?” bisik Ryuko.
“Kalian berdua ! Akhirnya kutemukan !” seru
Kazuki yang ternyata sudah ada di belakang mereka berdua.
“Se – senpai larimu terlalu cepat, “
Yuuichi muncul di belakang Kazuki dengan terengah engah.
“Gawat, kita harus lari !” Atsuko hendak
pergi dari tempatnya berdiri namun tiba-tiba cahaya itu smakin terang dan
membuatnya menghilang.
“A-apa tadi itu ?”
Tiba-tiba cahaya yang ada sekitarnya
semakin terang dan membuat Ryuko terhisap seperti Atsuko. Hal itu hanya membuat
Yuuichi dan Kazuki kaget dan hanya saling menatap.
“Mereka berdua… menghilang ?” ucap Kazuki
lirih.
“Se sekarang apa yang akan kita lakukan,
senpai ?” Tanya Yuichi.
Keduanya mengamati enam cahaya yang
tersisa. Perasaan aneh tiba-tiba muncul ketika Kazuki menatap cahaya abu-abu
dan Yuuichi menatap cahaya biru. Namun keduanya masih ragu apa yang akan
dilakukan .
@@@
Lanjut ke CHAPTER 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Stop being silent reader and write your comments.......