Sabtu, 06 Juli 2013

Digimon Adventure Special Chapter 2



CHAPTER 2
The Beginning 2

“Anoo… Risa-chan, Daijobou ka ?” Tanya Sharie mengamati Risa yang sedang termenung.
Risa segera bangun dari lamunannya dan segera tersenyum pada Sharie. “Aku baik-baik saja , Sharie “
“Ne, apa kau benar-benar senang mengikuti kegiatan liburan seperti ini ?” Tanya Sharie pada Risa.
“Tentu saja, kalau tidak senang kenapa harus mengikuti kgiatan ini ?” jawab Risa ceria.
“Ya, karena ayah yang menyuruhku. Dia bilang kegiatan ini akan membuatku memiliki banyak teman,” jawab Sharie kesal.
Risa terdiam mendengar keluhan Sharie. Ada suatu hal yang ingin dikatakannya tetapi tidak bisa. Ucapannya bisa saja membuat Sharie semakin kesal dan ia tak ingin membuat sahabatnya merasa kesal.
“Ada apa, Risa ? Kau ingin bilang sesuatu ?” Tanya Sharie heran.
“Tidak ada kok hehehe..” jawab Risa.
Dhuar ! Tiba-tiba saja terdengar suara ledakan dari tengah hutan. Tidak ada kepulan asap, tapi justru sebuah cahaya aneh bersinar dari tengah hutan.
“A- apa itu ?” Tanpa sadar Risa beranjak dari tempatnya duduk dan berjalan mendekati hutan. Risa berjalan seperti orang terhipnotis.

“Risa-chan ? Apa yang kau lakukan ? Jangan mendekati hutan !” seru Sharie menahan Risa agar tak mendekati hutan.
“Tidak bisa, cahaya itu…memanggilku,” ucap Risa datar.
“YANG DI DEPAN ! AWAS !!!!” teriak seorang gadis yang sedang berlari ke a rah Risa dan Sharie. Secara spontan keduanya segera menepi untuk menghindari seorang gadis yang terlihat antusias mendekati hutan. Dan tak diragukan lagi gadis itu memasuki hutan dengan secepat kilat tanpa ragu.
“Eh ? Apa gadis itu baru saja masuk hutan ?” Tanya Sharie bingung.
“Yang barusan masuk itu, Atsuko-chan, dari kelas 2D,” respon Risa.
“KALIAN BERDUA ! MINGGIR !!!” kali ini suara dari siswa senior membuat Risa dan Sharie menepi untuk kedua kalinya.
“Ka-kali ini Kazuki-senpai yang masuk hutan,” ucap Sharie panic.
“Apa yang harus kita lakukan ?” Tanya Risa.
“Nona2 cantik ~ Sepertinya kalian sedang gelisah,” tiba-tiba seorang cowok manis dengan senyum mengembang muncul di belakang Sharie dan Risa.
“Naoshi ! Jangan ganggu kami,” seru Sharie kesal. Ia sangat kesal dengan Naoshi, jika berdasarkan umur, seharusnya Naoshi masih duduk di bangku kelas satu. Tapi karena kepintarannya ia berada di tingkat yang sama denga siswa kelas dua. Dan yang membuat Sharie lebih kesal adalah Naoshi sangat benci belajar dan selalu meremehkan ujian tapi dia selalu mendapat nilai yang lebih baik di bandingkan dengannya.
“Kau kenapa Sharie-chan ? Aku bahkan tidak melakukan apa-apa, kenapa kau mengusirku ?” Tanya Naoshi polos.
“Anoo, Naoshi-kun. Tadi Aku melihat Atsuko dan Kazuki-senpai memasuki hutan yang gelap itu. Aku khawatir dengan mereka, apa sebaiknya kita-“
“Tidak ! jangan lapor pada guru, nanti mereka berdua malah akan mendapat lebih banyak masalah,” Ujar Naoshi memotong ucapan Risa.
“Naoshi-kun, bagaimana kau tahu aku ingin melaporkan mereka pada guru ?” Tanya Risa.
“Ha-hanya menduga saja hahahaha,,,” ujar Naoshi tertawa keras.
“Kalau begitu aku akan bilang pada Takky-senpai saja,” Sharie segera beranjak menuju tenda para senior kelas tiga.
Naoshi mengacuhkan Sharie dan berjalan menuju hutan dengan rasa penasaran. Ada apa di dalam hutan ini ? Lalu ledakan apa tadi ? Cahaya yang barusan tadi itu apa ? Pertanyaan itu terus terngingang di otaknya tapi ia berusaha untuk menekan perasaan2 ingin tahu yang membuatnya menderita.
“Naoshi-kun ? Kau mau ke mana ?” seru Risa di belakangnya.
“Mencari Atsuko-chan dan Kazuki-senpai. Kenapa ? Kau mau mencegahku ?” Tanya Naoshi.
Risa menggeleng. “Aku ikut denganmu,” jawabnya berjalan mendekati Naoshi.
Naoshi sedikit terkejut dengan respon Risa, tetapi ia bukan tipe orang tanpa senyum di wajahnya. Dengan segera ia menyambut Risa dengan sebuah senyum ceria. “Tentu, ayo pergi. Eh, ngomong-ngomong kenapa kau ingin ikut mencari mereka ?”
Risa diam sejenak. “Maaf,Aku sebenarnya hanya penasaran dengan cahaya misterius itu,” Risa menatap Naoshi untuk memberi jeda.
Naoshi tidak terkejut dengan ucapan Risa dan malah tersenyum merespon. “Baiklah, kalau begitu ayo kita ikuti cahaya itu, siapa tahu mereka berdua ada di sana,”
Akhirnya keduanya berjalan menuju hutan dengan rasa penasaran yang mengganggu. Cahaya misterius apa yang menunggu di balik hutan misterius itu ?
“Takky-senpai !! Gawat gawat gawat !!!” Sharie terengah-engah menghampiri Takky yang kebingungan melihat tingkah Sharie.
Dou shite ?” Tanya Takky heran.
“Ka-Kazuki-senpai dan Atsuko ! Mereka berdua memasuki hutan gelap itu,“ ucap Sharie sambil mengatur nafas.
Takky terdiam sejenak dan berpikir untuk mengambil langkah selanjutnya. Ia bukanlah tipe gegabah dalam mengambil keputusan.
“Menurutku Kazuki hanya pergi untuk mengejar Atsuko. Kau tidak usah khawatir, Kazuki bisa dipercaya,” ujar Takky santai.
“Ah, begitu ya, kalau begitu aku akan memberitahu Risa,” Sharie segera pergi meninggalkan Takky dan kembali ke tempat Risa berada. Namun ternyata Risa sudah tidak ada di tempat tadi. Sharie mencoba mencari ke seluruh area perkemahan namun semuanya sia-sia. Ia kembali pada Takky untuk melapor.
“Takky-senpai !” seru Sharie lagi.
“Ada apa lagi, Sharie-chan ?” Tanya Takky.
“Risa menghilang ! Tadi terakhir aku melihatnya dia bersama Naoshi tapi sekarang dia sudah ada di sana,” Sharie menunjuk ke arah pinggir hutan tempat Sharie dan Naoshi berada.
“Naoshi ? Bocah itu…” Raut wajah Takky yang terlihat tenang berubah menjadi agak khawatir setelah mendengar nama Naoshi.
“A- ada apa senpai ?” Tanya Sharie khawatir.
“Takky-senpai !” seru seorang gadis sambil berlari terengah-engah menghampirinya.
“Ada apa, Karin ?” Tanya Takky.
“Naoshi-kun, dia… dia memasuki hutan bersama seorang gadis, mereka hanya berdua !!!” seru seorang gadis cantik bernama Karin.
“A-apa gadis itu adalah Risa-chan ?” Tanya Sharie.
“Aku tidak tahu siapa namanya, tapi dia gadis yang tadi bersamamu,” jawab Karin.
“Aku akan pergi mencari si bodoh itu,” Takky segera berjalan menuju hutan dan mengabaikan dua orang gadis yang member laporan padanya.
“Ne, ada apa dengan Takky-senpai ? Dia biasanya lebih tenang,” ucap Karin heran.
“Entahlah, sepertinya sjak si payah Naoshi terlibat, Takky-senpai menjadi tidak bisa tenang,” respon Sharie.
“Ne, apa kau tak ingin mencari temanmu ?” Tanya Karin pada Sharie.
“Tidak perlu, Takky-senpai sudah mencarinya ,” jawab Sharie.
“Apa kau tidak khawatir pada temanmu ?” Tanya Karin lagi.
“Kha-khawatir ? Tentu saja aku khawatir, tapi aku juga tidak bisa melakukan apa-apa.” Jawab Sharie pelan.
“Kau khawatir tapi hanya bergantung pada orang lain ? Dasar payah…” ucap Karin pergi meninggalkan Sharie.
“A-apa kau bilang ?” seru Sharie kesal  namun Karin sudah tidak ada di hadapannya.
Sharie akhirnya berlari menghampiri Takky yang masih ada di pinggir hutan.
“Takky senpai !” panggil Sharie.
Takky tidak menjawab panggilan Sharie. Ia hanya sedikit menoleh pada Shari untuk memberi respon.
“Takky-senpai, apa aku boleh ikut denganmu?” Tanya Sharie.
“Tidak usah, Memangnya kenapa kau harus ikut?” Tanya Takky.
“Anoo..Apa senpai tahu seperti apa wajah Risa ?” Tanya Sharie.
Takky terdiam . Benar juga, bagaimana ia bisa menemukan orang yang dicarinya jika dia tidak tahu wajahnya.
“Kau punya fotonya ?”
Sharie menggeleng.
Takky menghela nafas. “Sepertinya kau memang harus ikut denganku, tapi ingat ! Kau jangan membuat masalah,” ucap Takky tegas.
Sharie mengeluh dalam hati dengan keputusannya sendiri. Kenapa dia harus peduli dengan orang lain sih ? Sekarang ia malah harus terseret masalah ini.
Keduanya berjalan menuju hutan yang gelap. Mereka berdua setuju untuk berjalan ke arah sumber cahaya.
Tiba-tiba dari balik semak muncul suara aneh. Dengan sekejap hal itu membuat Sharie terperanjat kaget dan meremas tangan Takky.
“Sha-Sharie, Ka-kau bisa mematahkan tanganku,” erang Takky kesakitan.
“Go-gomenasai,” Sharie segera melepas tangan Takky dan memasang sikap waspada. “Ta-tapi suara apa itu ? Jangan-jangan suara hantu...”
“Entahlah,” Takky menelan ludahnya berharap rasa cemasnya juga ikut tertelan.
“Takky senpai !” seseorang muncul dari semak sehingga mengagetkan keduanya.
“Kyaaa!!!” Sharie berteriak tanpa sadar juga ikut memukul sosok yang muncul dari balik semak.
“Ouch ! A-apa yang kau lakukan ?” keluh seseorang yang tak lain adalah Ichiru.
“He ? Ichiru-kun ?” tanya Sharie heran ketika menyadari bahwa ia sudah memukul Ichiru.
“Apa yang kau lakukan di sini ?” tanya Takky.
“Ah, itu....”
Ichiru kemudian menceritakan tentang Kazuki dan Yuuichi yang sedang mengejar Atsuko beserta Ryuko yang kabur menuju sumber cahaya aneh.
“Ah, apa tadi kau melihat Naoshi dan Risa ketika kau berlari ke sini ?” tanya Sharie.
“Entahlah, tadi aku melihat ada dua orang yang juga menuju sumber cahaya itu tapi aku terlalu teburu buru kembali ke perkemahan jadi aku tidak tahu siapa mereka,”
“Pasti itu Naoshi dan Risa,”respon Sharie segera.
Takky mengangguk mengiyakan, kemudian ia memberi tanda untuk segera melanjutkan pencarian.
“Tunggu senpai, Sharie-chan, apa aku boleh ikut ?” tanya Ichiru.
“Bukankah kau harus memberitahu masalah ini pada guru ? Jadi sebaiknya kau selesaikan dulu misimu,” jawab Takky.
“Demo....”
“Im counting on you, Ichiru-kun,” Sharie melambaikan tangannya dan segera berlari menyusul Takky.
Ichiru menghela nafas kecewa. “Kenapa semua orang tidak ada yang menerimaku melakukan hal-hal menarik seperti itu ?” keluh Ichiru.
@@@
“Naoshi kun ! Lihat!” seru Risa.
Naoshi da Risa takjub ketika mereka tiba di sumber cahaya aneh berasal.
“Apa ini ?” tanpa ragu Naoshi mengambil sebuah telur dari cahaya ungu. Untuk beberapa saat ia merasakan sebuah perasaan aneh akibat cahaya itu.
“Perasaan apa ini ? Risa-chan! apa kau-“ Naoshi tidak melanjutkan ucapannya karena di saat yang sama ia melihat Risa menghilang bersamaan dengan cahaya pink di sebelahnya.
“Hwaaa !!!” beberapa detik kemudian Naoshi ikut terhisap bersamaan dengan cahaya ungu di depannya.
Sementara itu Kazuki dan Sharie berhasil tiba di sumber cahaya aneg berasal. Mereka berhasil menemukan Risa dan Naoshi yang sedang mengamati sebuah telur raksasa diselimuti cahaya aneh yang sangat terang. Keduanya segera berlari menghampiri Naoshi dan Risa namun terlambat, mereka berdua sudah menghilang.
“Ri-Risaaaaa” teriak Sharie kaget ketika ia melihat Risa menghilang di depan matanya.
“Naoshi, dia juga menghilang,” ucap Takky lirih.
“Senpai, bagaimana  ini ? Apa yang terjadi dengan mereka ? Apa yang sebenarnya terjadi ? Apa yang harus kita lakukan ?” tanya Sharie panik.
“Aku...” Takky tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sial, jika sendirian ia pasti bisa mengambil keputusan dengan mudah. Tapi jika dibawah tekanan kenapa segala sesuatunya menjadi begitu sulit ? Sekilas ia melihat sebuah cahaya kuning di sampingnya. Cahaya itu seperti memanggilnya, cahaya itu seperti berkata padanya.
Kau adalah harapan, datanglah padaku dan selamatkan aku.
“Suara apa itu ?” bisik Takky ketika mendengar sebuah suara aneh datang padanya. Ia mengabaikan Sharie yang masih kebingungan dan berjalan menuju cahaya itu. Dalam beberapa detik Takky ikut menghilang bersamaan dengan cahaya tadi.
“Takky senpaiiiii !!!” teriak Sharie kaget. “Apa yang harus aku lakukan ?” ucap Sharie kebingungan.
Tiba-tiba sebuah cahaya hijau dibelakangnya bersinar sangat terang hingga membuatnya terjatuh. Ia melihat sebuah simbol aneh terukir pada telur raksasa di depannya.
Apa kau tidak ingin menolong teman-temanmu ? Sebuah suara aneh terdengar dari cahaya itu.
“Si-siapa kau ?” tanya Sharie ketakutan.
Kalau kau ingin menyelamatkan mereka datanglah padaku.

Sharie masih ragu pada apa yang harus dilakukannya. Kenapa ia harus terlibat dengan hal aneh seperti ini ? Argghh, ini semua karena ayahnya yang memaksanya mengikuti kemah ini, Sungguh menyebalkan ! Tanpa sadar ia berjalan menuju cahaya itu. Ia tidak tahu apa yang sudah merasukinya hingga ia menyentuh telur raksasa yang ada di depannya sehingga membuatnya hilang bersamaan dengan cahaya itu.

Lanjut ke CHAPTER 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Stop being silent reader and write your comments.......