CHAPTER 4
Evolution
“Atsuko !
Aku serius ! Sebaiknya kau pergi saja jika hanya mau mengganggu rencanaku,” seru
Ryuko.
Akhirnya
Atsuko menghentikan langkahnya untuk memberi respon. “Sebaiknya rencanamu tidak
terlalu rumit. Aku tidak suka yang rumit-rumit.”
Ryuko
menghela nafas kesal sekaligus lega. Ia menjelaskan rencananya pada Atsuko
sambil terus berlari. Atsuko mendengarkan rencana Ryuko dengan seksama,
kemudian memberi respon.
“Aku tidak
setuju kau yang menjadi umpan,” respon Atsuko.
“Aku tidak minta pendapatmu. Kau mau ikut atau tidak ?”
tanya Ryuko.
Atsuko mendengus kesal. “Huh, padahal seharusnya aku yang
mengambil peran penting dengan menjadi umpan,” keluh Atsuko.
“Mengeluhnya nanti saja,” respon Ryuko santai. Ryuko
meninggalkan Atsuko dan segera memulai rencananya. Ia memanggil piyomon yang
sudah kelelahan menghindari serangan Kuwagamon.
“Magical fi-“
Bruak ! Kali ini tanduk besar Kuwagamon berhasil mengenai
piyomon hingga membuatnya terjatuh.
“Piyomon !” teriak Ryuko sekaligus menangkap Piyomon yang
terluka.
“Maaf Ryuko, aku tidak bisa memancingnya lebih dari ini,”
ucap piyomon pelan.
“Sudahlah, kau di sini saja. Lain kali aku akan melatihmu
agar lebih kuat,” respon Ryuko singkat. Ia membaringkan piyomon kemudian
melempari Kuwagamon dengan batu untuk mengambil perhatiannya.
“Kejar aku makhluk bodoh !” teriak Ryuko sambil berlari
memancing Kuwagamon memasuki gua. Dengan mudahnya Kuwagamon terpancing Ryuko untuk
memasuki gua.
“Piyomon ~” teriak Agumon yang berjalan menghampiri
piyomon yang terluka.
“Agumon ?”
“Whaa..Kau terluka ? Kenapa Ryuko membiarkanmu terluka ?”
tanya Atsuko mencari cari keberadaan Ryuko.
“Ryuko ada di dalam gua,” jawab
Piyomon.
“Bukankah
rencananya kalian berdua yang seharusnya di dalam gua ?” tanya Atsuko bingung.
“Atsuko-chan,
piyomon sedang terluka, jadi...” belum sempat Agumon selesai bicara, Atsuko
sudah berlari menuju ke dalam gua tanpa berpikir panjang. Dari dalam gua
terdengar suara gemuruh seperti batu berjatuhan. Sekitar sepuluh menit Atsuko
dan Ryuko keluar dengan susah payah.
“Atsuko !
Kau menggagalkan rencanaku,” ucap Ryuko dingin.
“Hei-hei
aku kan sudah menolongmu, seharusnya kau berterima kasih padaku,” balas Atsuko kesal.
“Kau....”
Growwwww
!!! ( anggap aja raungan Kuwagamon kayak gini (?) )
“Atsuko !”
seru Agumon khawatir ketika melihat Kuwagamon yang muncul dari dalam gua dan
mulai mengamuk. Tanpa diduga reruntuhan batu mulai berjatuhan di antara Ryuko
dan Atsuko. Keduanya berusaha menghindari reruntuhan baru dengan susah payah.
“Agumon,
kita harus melakukan sesuatu,” ujar piyomon khawatir.
“A-aku
tahu tapi...” ucapan Agumon terhenti ketika Atsuko terjatuh karena hampir
terkena reruntuhan. “Atsuko !” Tanpa banyak berpikir Agumon menerobos kekacauan
yang timbul akibat reruntuhan untuk menyelamatkan Atsuko.
“Daijoubu
ka, Atsuko ?” tanya Agumon.
“Ya ! Aku
baik-baik saja, sekarang saatnya serangan balasan,” seru Atsuko bersemangat.
“Baby
flame !” Agumon memberikan serangan pertama yang malah menambah kekacauan yang
dapat meruntuhkan tebing. Hal itu membuat Atsuko yang berada di sebelahnya
harus berusaha melindungi diri dengan susah payah.
“Dasar
bodoh !” Ryuko segera menarik Atsuko dan Agumon sekaligus untuk menjauh dari
tebing secara paksa. Di depan piyomon sudah menunggu dan memberikan serangan
untuk menghambat kuwagamon yang ingin mengejar.
“Sebelah
sini, cepat !” seru piyomon.
Dalam
beberapa detik keempatnya sudah berhasil menjauh dari tebing dan di saat
bersamaan tebing itu runtuh bersama dengan kuwagamon di dalamnya.
“Yatta !
Kita berhasil !” seru Atsuko senang.
“Ck, tidak
sesuai rencana,” ujar Ryuko dingin kemudian berjalan menjauhi Atsuko dan Agumon
yang masih berpesta merayakan kemenangan atas kalahnya Kuwagamon.
“Oi Ryuko
! bergembiralah sedikit !” seru Atsuko sambil mengikuti Ryuko yang berjalan
menjauh.
“Gomen ne,
Ryuko-chan !” ucap piyomon kecewa. Namun
Ryuko tidak merespon.
Tiba-tiba
sebuah kabut gelap menyelubungi tempat mereka berada. Ryuko,Atsuko dan dua
digimonnya segera memasang sikap waspada.
“GROOOWWWW”
tiba-tiba dari balik reruntuhan Kuwagamon muncul dan terlihat sangat merah.
Tubuh Kuwagamon tak lagi berwarna merah, seluruh tubuhnya berubah menjadi
berwarna hitam sejak munculnya kabut hitam di sekitarnya.
“Wha,
Kuwagamon masih belum kalah !” seru Atsuko.
“I-itu Black
Kuwagamon,” respon Agumon.
“Apa
bedanya ?” tanya Ryuko.
“Digimon
–digimon yang terkena kabut hitam semuanya berubah menjadi digimon kegelapan
seperti itu. Bahkan digimon baik pun akan berubah menjadi digimon jahat jika
terkena kabut itu,” jelas Piyomon.
“Sepertinya
dia sangat marah,” ujar Agumon khawatir.
Tiba-tiba
saja tanah pasir tempat keempatnya berpijak bergetar seolah ada sesuatu di
bawah mereka. Dan tiba-tiba sesosok makhluk mirip separuh kepiting separih
kalajengking muncul dari balik tanah.
“Apa lagi
ini ?” seru Ryuko kesal.
“BlackScorpiomon
! Lari ......” Piyomon menarik Ryuko
untuk segera kabur dari tempat itu diikuti oleh Agumon dan Atsuko.
“Ne~
Ryuko, sekarang apa rencananya ?” tanya Atsuko dengan bodohnya.
“Selamatkan
saja nyawa masing-masing!” jawab Ryuko yang masih bisa berpikir realistis.
Sehebat apapun rencanya, mereka tidak akan bisa mengalahkan dua digimon besar
ini sekaligus.
Sementara
itu Takky dan Kazuki hampir berhasil mendekati tebing tempat Atsu-Ryu memancing
Kuwagamon. Keduanya berhenti ketika melihat tebing itu hancur.
“Hey
Takky, sepertinya kita tidak bisa melanjutkan rencanamu karena tebing itu sudah
runtuh,” ucap Kazuki.
“Yasudahlah,
yang terpenting sepertinya Kuwagamon tak lagi terlihat,” respon Takky santai.
“Lihat
itu, Kazuki !” gomamon berteriak sambil menunjuk tempat di sekitar tebing yang
mulai tertutupi kabut hitam.
“Kabut
itu, pertanda buruk ! Ayo lariiii !” Patamon berusaha menarik lengan baju Takky
untuk menyeretnya pergi, namun Takky tak bergeming dari tempatnya berdiri dan
masih terus mengawasi kabut hitam itu.
Kazuki
sedikit menyipitkan matanya ketika melihat dua orang cewek buronannya(beserta
para digimonnya) berlari terbirit birit ke arahnya. Di belakang dua cewek itu
ada dua digimon mengamuk yang sedang mengejarnya.
“Black
Kuwagamon dan Black Scorpiomon !” ucap Gomamon.
“Kenapa
mereka semua hitam ?” tanya Takky heran.
“Senpaiiiii...Lariiiiii
!!!!!!” seru Atsuko.
“Gawat !” seru Takky khawatir.
“Dasar kau
Atsuko ! Datang selalu membawa masalah !” seru Kazuki kesal sambil berlari dari
amukan massa, eh, amukan dua digimon itu. Sementara Atsu-Ryu-Kazu-Takky dan
para digimonnya sedang bermain lari marathon (?) , scene beralih ke
Risa-Nao-Yuu-Sharie.
@@@
Nao-Risa
memilih menghampiri Sharie-Yuu untuk membuat rencana. Apakah mereka akan
meimilih ikut bertarung, menonton sambil minum teh atau membuat taruhan
pemenang dari pertarungan *abaikan*.
“Sharie-chan
!” panggil Risa.
“Ah,
Risaaaaaa,” Sharie berlari ke arah Risa dan memeluknya dengan lebaynya, hingga
membuat Yuuichi dan Naoshi hanya sweatdrop.
“Anoo, bisa
kita tunda acara ‘pertemuan yg penuh dengan air mata’ dan memikirkan rencana
apa yang akan kita lakukan ?” ujar Naoshi.
“Rencana
apa ? Jangan bilang kalian mau ikut bertarung dengan monster yang mengerikan
itu. Lebih baik kita di sini saja, seperti perintah Takky-senpai,” respon
Sharie seolah mengerti dan menolak keinginan Naoshi.
“Sharie-han
sepertinya cewek yang egois,” cetus Tentomon tiba-tiba.
“Apa
katamu, serangga bodoh ?” respon Sharie tidak terima.
“Sudahlah
Sharie, Tentomon hanya bercanda,” ujar Palmon berusaha menenangkan.
“Humor
garing,” balas Sharie.
“Tapi
ucapan Tentomon nggak salah kok,” Naoshi menambahkan untuk mengejek Sharie.
“Apa
katamu ?” seru Sharie marah.
“Hentikan
Naoshi-kun,Sharie-chan, ayo kita diskusikan rencananya saja,” ujar Risa
berusaha menengahi.
“Sepertinya
aku tidak di anggap di sini,” ucap Yuuichi sambil tertawa hambar menghampiri
Sharie-Nao-Risa yang sedang berdebat.
“Ah, gomen
Yuuichi-kun, ayo ikut bergabung,” ajak Risa.
“Ahahaha,
nggak pa2 kok, jadi apa nih rencananya ?” tanya Yuuichi.
“Aku pilih
tetap di sini dan mengamati, pertarungan itu terlihat berbahaya,” jawab Sharie
segera.
“Tentu
saja, aku memilih untuk bertarung dengan digimon itu dan mencari tahu,” ujar Naoshi.
“Aku pilih
suara terbanyak saja,” ujar Yuuichi santai.
“Yuu,
lihat itu !” seru Gabumon menunjuk ke arah tebing yang diselimuti kabut hitam.
Aura aneh seketika itu juga terasa di sekitar mereka.
“Sesuatu
yang buruk akan terjadi,” gumam Risa tiba-tiba.
Tiba-tiba
dari pantai muncul digimon yang terlihat seperti naga laut. Dan seperti biasa,
digimon itu berwarna hitam.
“Ituu...BlackSeadramon
!” seru Gabumon.
“Digimon
jahat atau baik ?” tanya Naoshi tanpa dosa.
“Digimon
yang berbahaya, ayo lariiiiiii !!!” jawab Tentomon terbang menjauh yang
kemudian diikuti Nao-Risa dan tentunya Sharie yang sudah terlebih dahulu
mengambil tindakan meninggalkan yang lain.
“Sharie-chan
! Tungguuuuu” panggil Palmon.
“Tentomon,
bagaimana cara mengalahkan digimon itu ?” tanya Naoshi masih sempat bertanya.
“EVOLUSI,
Kita harus berevolusi !” jawab Tentomon.
“Tapi
sepertinya itu bukan hal yang mudah,” respon Risa.
“Lihat itu
! Sepertinya ada sesuatu yang menuju ke sini...” seru Tailmon.
“Dan
sepertinya mereka membawa oleh-oleh,” ucap Naoshi sinis.
“Itu sih
bukan oleh2, itu bencana !!!!!” teriak Sharie menyadari bahwa kelompok Takky cs
membawa dua digimon kegelapan yang akan mengejarnya.
“Kaliann!
Kenapa ada di sini ? Cepat lari !!!!” seru Takky yang menyadari Sharie-cs malah
terbengong melihat dirinya dan yang lain dikejar oleh dua digimon yang sedang
ngamuk.
“Di
sebalah sana juga ada yang menghadang, senpai !” jawab Sharie kesal.
Namun
sepertinya ke delapan anak terpilih sedang dalam periode sial. Mereka semua
justru terkepung, oleh trio digimon kegelapan yang sedang mengamuk.
“Sekarang,,,apa
?” tanya Atsuko dengan bodohnya.
“Pasrah,”
respon Sharie.
“Aku, akan
melindungi Atsuko,” ucap Agumon percaya diri. Ia maju selangkah tanpa rasa
takut sedikitpun.
“Aku juga
akan melindungi Ryuko,” ujar Piyomon.
“Yuu pasti
akan kulindungi,”
“Risa, kau
tidak usah khawatir,” ucap Tailmon.
“Kau
tenang saja Kazuki, serahkan digimon itu padaku,”
“Naoshi-han,
kau mundur saja,”
“Sharie,
kau tidak usah takut,” ujar Palmon.
“A-aku
juga akan berusaha melindungi Takky !” seru Patamon berusaha melawan rasa
takutnya.
“Berusahalah,
Tailmon !” seru Risa.
“Jangan
kalah, Agumon !” Atsuko ikut memberi semangat.
“Kau pasti
bisa, Patamon,”
“Kalahkan
dia, gomamon,”
“Palmon,
hati-hati..”
“Jangan
menyerah, Tentomon,” ujar Naoshi santai.
“Semangat
! Gabumon !”
“Piyomon,
selesaikan secepat mungkin !” ucap Ryuko tanpa mengubah ekspresi.
“YOSH ! Ikke (Go !!).....” jawab delapan digimon
itu semangat. Mereka semua memberikan serangan secara bersamaan, namun sia-sia
cukup sekali serangan dari Seadramon, semua serangannya terpental.
“Mereka
terlalu kuat,” keluh Patamon.
“Tapi aku
tidak mau kalah,” respon Agumon.
“Aku juga
. Kalau mereka kuat, maka aku juga harus bertambah kuat !” seru Piyomon
berusaha bangkit dan kembali menghadapi Kuwagamon cs.
“Apapun
yang terjadi, aku akan melindungi Yuu, karena dia partnerku” ucap Gabumon tak
mau kalah.
“Aku sudah
berjanji pada Kazuki untuk mengalahkan mereka,” gomamon ikut bangkit dan maju
bersama Agumon, piyomon dan Gabumon sementara yang lain sudah kelelahan.
Sebuah
cahaya menyilaukan tiba-tiba muncul dari tubuh Atsu-Ryu-Kazu-Yuu. Tiba-tiba
sebuah benda aneh muncul di pergelangan tangan mereka.
“Apa iniii
?” tanya Kazuki kebingungan.
“Benda
ini, seperti digivice,” respon
Yuuichi ragu.
“Ah, benda
yang digunakan untuk membuat digimon berevolusi,” lanjut Atsuko.
“Bagaimana
cara meng-“
“Piyomon !
Digivolution !” potong Ryuko
tiba-tiba. Ia mengangkat digivice itu
sehingga sebuah cahaya menyilaukan muncul dan....
“Piyomon
Shinka !!!! BIRDRAMON !” Piyomon berhasil berevolusi menjadi birdramon dan
terbang menubruk Kuwagamon. Atsu-Kazu-Yuu menggunakan kesempatan itu untuk membuat
digimonnya berevolusi.
“Agumon !”
“Gabumon
!”
“Gomamon
!”
“DIGIVOLUTION
!”
“Agumon
shinka ! GREYMON !”
“Gabumon
shinka ! GARURUMON !”
“Gomamon
shinka ! IKKAKUMON !”
“Kuwagamon,
biar aku yang urus ! Ayo Birdramon !” seru Ryuko sambil melompat mendekati
Birdramon dan terbang meninggalkan yang lain.
Pertarungan
udara antara Birdramon vs BlackKuwagamon, pertarungan air antara Ikkakumon vs
BlackSeadramon, sementara pertarungan darat Greymon-Garurumon vs
BlackScorpiomon berlangsung seru. Siapakah yang akan menang ?
“Yosh,
Birdramon ! Final Attack !” perintah Ryuko ketika menyadari bahwa
BlackKuwagamon hampir kalah.
“METEOR
WING !!!” Puluhan bola api menghantam BlackKuwagamon dan menghancurkannya
kembali menjadi data. Ryuko mengamati pertarungan yang lain. Ikkakumon-Kazuki
hampir berhasil mengalahkan BlackSeadramon.
“Ikkakumon
! Ayo selesaikan !” seru Kazuki
semangat.
“HARPON
VULCAN !” Sebuah missile dari tanduk Ikkakumon mengakhiri perlawanan
BlackSeadramon. Sementara itu ...
“FOX FIRE
!!” Garurumon menyerang dengan api birunya.
“MEGA
FLAME !” Bola api raksasa Greymon menghantam tubuh keras BlackScorpiomon
tapi...
“Yuu,
Kenapa dia tidak kalah juga ?” ujar Garurumon kesal.
“Itu,
mungkinkah –“
“Garurumon
! Greymon ! BlackScorpiomon adalah digimon level sempurna. Satu level di atas
kalian. Kalian berdua tidak akan cukup untuk mengalahkannya !” seru Naoshi yang
ada di belakang Greymon.
“Hee...
Satu level di atas kita ? Itu berarti dengan mengalahkan dia kemungkinan kita
bisa berevolusi menjadi lebih kuat lagi, Greymon !” seru Atsuko memberi
semangat .
“Yosh !”
jawab Greymon.
“METEOR
WING !” Sebuah serangan dari Birdramon membuat Scorpiomon terbagi perhatiannya.
“HARPON
VULCAN !” Ikkakumon menyerang dari sisi belakang.
“SCORPION
STORM !!!” Scorpionmon yang terdesak memberikan serangan balik berupa badai
pasir sehingga membuat penglihatan Ikkakumon,Greymon dan Garurumon terganggu.
“FIRE STORM
!” Birdramon menghilangkan kabut dengan badai apinya.
“Sepertinya
serangan kita sia-sia,” ujar Birdramon dari udara.
“Minna !
Kita serang bersama !” pimpin Kazuki.
Garurumon,
Ikkakumon dan Garurumon menyerang secara bersamaan hingga membuat BlackScorpiomon
sedikit terjatuh. Ryuko melihat sebuah kesempatan. Ia bersama Birdramon terbang
menukik kemudian membawa BlackScorpiomon menjauh dari daratan.
“Ryuko !
Apa yang kau lakukan ?” tanya Kazuki, namun Ryuko tidak merespon. Ia membawa
BlackScorpiomon menuju laut.
“Ayo kejar
! Greymon ! “ ajak Atsuko.
“Tidak
bisa ! Birdramon terbang terlalu cepat,” keluh Greymon yang kelelahan sehingga
dia kembali berubah bentuk menjadi Agumon.
“Yuu, aku
bisa melakukannya. Ayo kejar !” ajak Garurumon.
“Eh ? Aku
?” respon Yuuichi seolah menolak.
“Tunggu
tunggu ! Aku ikut !” Atsuko dan Greymon segera melompat menaiki Garurumon.
“Ayolah Yuuichi, tunggu apa lagi ! Ryuko pasti sedang bersenang-senang melawan
BlackScorpiomon,” lanjut Atsuko.
“Yuuichi !
Sepertinya dia mengarah ke laut. Aku rasa hanya Ikkakumon yang bisa membantu
jadi sebaiknya aku ikut !” ujar Kazuki bersama gomamon ikut melompat di atas
punggung Garurumon.
“Be-berat
,” keluh Garurumon.
Akhirnya
Yuuichi cs bersama Garurumon berlari mengejar Ryuko sementara Takky cs diminta
untuk tetap menunggu selama beberapa jam.
“Coba
lihat itu !” Atsuko menunjuk ke arah Birdramon yang aa di udara membawa
Scorpiomon. Namun Scorpiomon berhasil memberontak dan melukai birdramon dengan
ekor beracunnya hingga membuat BlackScorpiomon terjatuh ke laut, meskipun tak
terlalu jauh dari pantai.
“Mereka di
pantai ! Ayo gomamon !” ajak Kazuki.
“Gomamon
Shinka ! IKKAKUMON !”
“Eh,
Atsuko-chan , kau tidak mau ikut bersama Kazuki-senpai ?” tanya Yuuichi heran
ketika melihat Atsuko tetap tenang menonton pertarungan yang ada. Padahal
biasanya ia akan langsung menyerbu tanpa peduli bahaya.
“Ti-tidak.
Agumon kan tidak bisa berenaang,” jawab Atsuko seenaknya.
“Apa aku
kan-“ Agumon hendak menjawab namun mulutnya langsung dibekap oleh tangan sadis
Atsuko. Sementara Garurumon dan Yuuichi hanya sweatdrop.
Sementara
itu, BlackScorpiomon yang ada di laut terlihat kesulitan bertarung karena
berada di dalam air. Ikkakumon dan Birdramon terus menyerang BlackScorpiomon
secara bertubi-tubi, namun sepertinya Birdramon hampir kehabisan tenaga.
“METEOR
WING !”
“HARPON
VULCAN !”
DHUARRR
!!! Serangan terakhir berhasil membuat BlackSeadramon terdesak kemudian kabur. Namun sial bagi
Ryuko, Birdramon kehabisan tenaga dan berubah kembali menjadi piyomon. Membuat
keduanya terjun bebas ke dasar laut.
“Ikkakumon,
tangkap mereka !” seru Kazuki.
“Tidak
bisa, terlalu jauh !” seru Ikkakumon berusaha berenang secepat mungkin. Namun
di luar dugaan, Ryuko berhasil menangkap piyomon dan melemparnya ke arah
Ikkakumon. Namun cukup sial baginya, dia terjatuh langsung ke dasar laut yang
dingin. Beruntung, ia bisa berenang dan muncul kembali ke permukaan.
“Tidak
kusangka ada orang yang lebih sembrono daripada Atsuko,” komentar Kazuki datar
sembari membantu Ryuko naik ke atas Ikkakumon.
“Jangan
bandingkan aku dengannya,” respon Ryuko dingin. Ryuko mengamati piyomon yang
pingsan karena kelelahan.
“Dia
baik-baik saja, hanya kelelahan,” ujar Kazuki menjelaskan.
“Hatcchhii
“ Ryuko justru merespon dengan bersin yang sangat keras.
Kazuki
tertawa. “ Kukira cewek dingin sepertimu tidak kena efek jika jatuh ke air yang
dingin seperti ini,” sindir Kazuki.
“Aku ini
bukan anjing laut,” respon Ryuko dingin.
“Memangnya
apa yang salah dengan menjadi anjing laut ?” respon Ikkakumon tersinggung.
“Ssst,
Ryuko jangan bicara begitu. Ikkakumon bisa marah, nanti kita malah dibuang di
tengah laut,” ujar Kazuki membekap mulut Ryuko.
“Jangan
sentuh aku !” dengan segera Ryuko melepaskan tangan Kazuki dengan kasar.
“Go-gomen,”
Kazuki melepaskan tangannya dari Ryuko dan menatapnya heran. Cewek dingin yang pemarah ,pikir Kazuki.
“Hoiiii,
Ryuko !! Kazuki-senpai !” panggil Atsuko yang menunggu di pinggir pantai
bersama Yuuichi.
Akhirnya
Kazu-Ryu sampai di pinggir pantai bersama gomamon dan piyomon.
“Piyomon
kelelahan ya ?” tanya Agumon.
“Pasti
karena Ryuko yang terlalu memaksanya,” ujar Atsuko menyalahkan Ryuko. Ia kesal
karena Ryuko yang mengalahkan BlackScorpiomon padahal dia ingin menggunakan
kesempatan itu untuk membuat Agummon berevolusi.
“Hattchiii!!” Ryuko tidak menggubris Atsuko dan malah
menjawabnya dengan bersin yang keras.
“Sebaiknya
kita cari yang lain lalu istirahat sebentar. Ada hal yang ingin aku sampaikan
pada kalian semua,” ujar Kazuki datar.
“Yuuichi-kun,
apa garurumon bisa membawa kita semua ?” tanya Kazuki.
“Tidak
masalah kok !” jawab Yuuichi santai.
“Hei Yuu~
jangan seenaknya menjawab,” gerutu Garurumon.
“Maaf-maaf
,” respon Yuuichi sambil tertawa.
“Kalian
pergi saja, aku dan piyomon bisaaa...HATCCHHII !”
“Nggak
usah sok kuat,” respon Kazuki.
“Nggak
usah sok keren,” respon Atsuko sinis.
“Nggak
usah gengsi,” respon Yuuichi ikutan sinis.
“Cih,
terserahlah,” ujar Ryuko menyerah. Terpaksa mengakui bahwa ia memang tidak bisa
melakukan apa-apa dengan kondisinya sekarang.
Akhirnya
delapan anak terpilih berhasil berkumpul kembali dan mengadakan rapat tentang
tujuan kedatangannya di dunia digital.
“Beberapa
tahun yang lalu, aku mendengar issue di internet bahwa ada beberapa anak yang
pernah berpetualang di dunia yang bernama ‘dunia digital’. Namun tidak ada
bukkti yang dapat membuktikan teori itu. Cerita itu menjadi issue hangat hingga
akhirnya..”
“Terciptalah
game ‘digimon’ yang sering kita mainkan di rumah,” lanjut Naoshi.
“Kami juga
pernah mendengar tentang anak terpilih yang dahulu kala pernah datang dari
dunia manusia untuk menyelamatkan dunia digital,” ujar Tentomon menjelaskan.
“Ah,
pantas saja digimon ini, digivice dan evolusi,,, aku tidak asing dengan ini
semua,” ujar Yuuichi.
“Ah,
Yuuichi kau juga pernah memainkan game digimon ya ?” tanya Atsuko semangat.
“Tentu
saja, aku bahkan hampir mencapai level Mega,” ujar Yuuichi bangga.
“Huft, apa
sih yang kalian bicarakan ? Ini kenyataan bukan game !” potong Sharie kesal. Ia
hanya bisa mengeluh dan mengeluh.
“Jadi
senpai, intinya apa tujuan kita semua ada di sini ?” tanya Risa serius. Dari
semua yang ada di situ memang hanya Risa dan Takky yang serius dengan topik
pembicaraan.
“Kalau
anak terpilih kembali muncul di dunia digital,maka...”
“Dunia
digital perlu diselamatkan,” lanjut Takky yang langsung mengerti dengan ucapan
Kazuki.
“Itu
benar, nasib dunia digital ada di tangan kalian,” tambah Tentomon.
“Astaga,”
ujar Takky tak percaya pada apa yang didengarnya. Ia sangat membenci ketika
nasib orang lain harus berada di tangannya.
“Jadi...sekarang
apa ?” tanya Atsuko dengan polosnya.
“Kita
harus mencari tahu masalah apa yang sedang mendera dunia digital,” jawab
Naoshi.
“Kabut
hitam itu,” respon Ryuko tanpa diduga. Spontan saja semua orang langsung
menatap si cewek dingin yang sedang kedinginan (?).
“Benar,
karena kabut hitam itu lah banyak digimon baik yang berubah menjadi jahat,”
tambah Piyomon.
“Dari mana
kabut hitam itu berasal ? Ditambah lagi bagaimana bisa kabut hitam itu
menyebabkan digimon berubah menjadi jahat ?” Naoshi bertanya tanya karena
penasaran.
“Huh,
siapa peduli tentang hal itu. Satu pertanyaan besar, bagaimana cara kita
kembali ke dunia nyata ?” ucap Sharie panik.
“Mungkin
caranya ya dengan menyelamatkan dunia digital,” jawab Yuuichi asal asalan.
“Thats it
!” seru Naoshi tiba-tiba hingga membuat semua orang kaget.
“Ada apa,
Naoshi-kun ?” tanya Risa.
“Kita
harus menghentikan kabut hitam itu, lalu pasti kita akan menemukan cara kembali
ke dunia nyata,” jelas Naoshi.
“Masalahnya,
dari mana kabut itu berasal ?” tanya Atsuko.
“Aku tidak
tahu tapi aku pernah melihat sebuah kabut hitam dan banyak digimon kegelapan
berkumpul di suatu tempat,” jawab Agumon.
“Kastil
kegelapan Vamdemon ya ?” Respon Tailmon.
“Di mana
letaknya ?” tanya Ryuko.
“Ada di
seberang pulau ini, tapi...”
“Ada
banyak digimon yang jauh lebih berbahaya di seberang pulau,” LANJUT Patamon
khawatir.
“Shikata ga nai yo(It cant be helped).
Kita harus tetap melakukannya kan ? Kita tidak bisa hanya berdiam diri di sini
saja,” lanjut Naoshi bersemangat.
“Setuju !”
tambah Atsuko dan Agumon.
“Itu
memang benar sih,” ujar Yuuichi ikut menyetujui.
“Apa boleh
buat,” respon Takky menyetujui.
“Yasudahlah,
daripada aku terjebak di sini selamanya ?” keluh Sharie.
Malam itu
delapan anak terpilih memutuskan untuk bermalam di dekat pantai. Para cowok
memutuskan untuk berjaga secara bergiliran. Kazu-Yuu dan Nao-Takky.
“Tidak
kusangka aku harus berjaga bersama Takky-senpai,” cetus Naoshi tiba-tiba.
“Sebaiknya
kau tidak membuat masalah,” respon Takky kesal.
“Hee.. Apa
senpai masih dendam padaku karena hal itu ?” goda Naoshi sambil tertawa nakal
mendengar Takky yang kesal dengannya. Namun tiba-tiba matanya tertuju pada
seseorang yang berjalan mendekati pantai bersama seorang digimon.
“Senpai,
itu kan....”
“Apa yang
sedang dia lakukan malam-malam begini ?” ujar Takky penasaran.
Mereka
berdua pun mendekati sesosok cewek yang ada di pinggir pantai, yang tak lain
adalah....
“Piyomon !
Digivolution !”
“Piyomon
Shinka ! BIRDRAMON !”
“Heii..
Ryukoooo, Kau mau ke mana ?” teriak Naoshi, namun sayang Ryuko dan Birdramon
sudah terbang meninggalkan pulau.
“Oi Naoshi
! Ada apa ? Kenapa berisik sekali !” panggil Kazuki yang berjalan mendekati
Nao-Takky bersama Yuuichi.
“Um, aku
rasa itu masalahnya, Kazuki-senpai,” ujar Yuuichi menunjuk ke arah langit
dimana Ryuko bersama Birdramon terbang menjauhi pulau.
“Such a
troublesome girl,”
@@@
Lanjut ke chapter 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Stop being silent reader and write your comments.......