Sabtu, 21 Juli 2012

Wasureta Kioku ~Autumn~ : Suki da yo ~~

Sekilas spoiler buat kioku-lovers (emang ada ya ???) , part autumn masih in progress karena terlalu banyak ini dan itu, diharap sabar ya
*poke author kioku lain ( tolong dong yang lain di updet juga ya )

Harvest Moon Rune Factory the Ocean has sold out ! What the hell ?” Ryuko berteriak di depan Phantomhive Game Store.
“Tidak perlu berteriak.” Ucap Shun.
Ryuko menghela nafas lalu berjalan menjauhi Phantomhive Game Store yang sangat ramai oleh pengunjung.
“Kau sangat menginginkan game itu ?” tanya Shun tanpa dosa.
“Aku sedang tidak ingin bicara.” Ucap Ryuko dingin.
Shun menarik telapak tangan Ryuko dan meletakan sesuatu di tangan Ryuko. Ryuko hendak memprotes, tetapi ketika ia melihat benda yang diberikan Shun di tangannya, ia diam seketika.
“Kau...dari mana...bagaimana...” ucapan Ryuko terbata-bata, ia tidak tahu harus berkata apa karena saat ini ia menggenggam game Rune Factory the Ocean. Entah bagaimana Shun bisa mendapatkan game itu. Ryuko tidak pernah bisa menduga apa yang dipikirkan dan dilakukan Shun.
“Yang kau genggam tu kan cuma game..” ucap Shun sambil mengacak-acak rambut Ryuko.


“Tapi...” Ryuko sejenak menatap game yang ia genggam. “Terima kasih..”
Shun tidak menjawab.
Ryuko segera menarik tangan Shun dan mengajaknya berjalan menjauhi Phantomhive game store yang penuh sesak.Sepanjang jalan baik Shun ataupun Ryuko tidak mengatakan apa-apa, mereka hanya saling menggenggam satu sama lain.
“Shun....” Ryuko mencoba untuk membuka pembicaraan karena sejak tadi keduanya berjalan tanpa berbicara.
Shun menghentikan langkahnya sambil menatap Ryuko. Ada sesuatu dibalik tatapan Shun, tetapi seperti biasa, Ryuko sama sekali tidak bisa mengetahui apa yang dipikirkan oleh Shun.
“Kenapa menatapku seperti itu ?” tanya Ryuko tanpa dosa.
Shun mengalihkan pandangannya.
“Shun, Aku tidak tahu siapa kau. Tetapi sedikit demi sedikit aku mulai mengerti siapa kau. Aku tahu rahasiamu” Ucap Ryuko serius.
Shun terlihat agak terkejut mendengar ucapan Ryuko. Tetapi seperti biasa, ia mencoba terlihat tenang. Ia tidak merespon ucapan Ryuko, hanya menatapnya dengan serius.
“Aku yakin sekali, bahwa kau ada hubungannya dengan.....” Ryuko menghentikan ucapannya dan mengambil sesuatu dari tasnya.
“Pemilik Phantomhive Game Store.” Ucap Ryuko dengan keras dan yakin.
Shun tertawa keras dan lepas.
“Nona, aku tahu kau tidak begitu pintar, tetapi apa yang membuatmu berpikir bahwa aku ada hubungannya dengan pemilik Phantomhive game store ?” tanya Shun. Ia bertanya sambil berusaha menahan tawa.
Muka Ryuko berubah menjadi merah karena malu. Ia menghela nafas, mencoba untuk menenangkan diri.
“Itu karena kau selalu mendapatkan game limited edition yang selalu gagal kudapatkan di Phantomhive Game Store.”
“Kalau hanya itu, yang kau perlukan hanya satu nona. ‘Stay up to date’.” Ucap Shun santai.
“Jadi kau pikir aku tidak up to date ?” tanya Ryuko datar.
“Begitulah.” Jawab Shun singkat.
“Ah, sudahlah ! “seru Ryuko sambil melanjutkan langkahnya menjauhi Town Center yang penuh sesak.
“Kau...marah ?” tanya Shun.
“Marah hanya akan membuang tenaga.” Jawab Ryuko dingin.
“Hei, kita mau ke mana ?” tanya Shun.
“Ke neraka.” Jawab Ryuko tajam.
Tanpa banyak bicara, Shun menarik tangan Ryuko untuk berbelok ke sebelah kanan  menuju danau di tengah Trieste Forest.
Shun menggandeng Ryuko menuju sebuah akar dari pohon yang cukup besar yang agak menjorok ke danau. Ryuko melepaskan sepatunya membiarkan kakinya menyentuh air danau yang dingin.
“Air danau ini cukup menyejukan.” Komentar Ryuko yang sudah lupa pada kemarahannya.
“Bagaimana kalau mencoba berenang di dalamnya ?” balas Shun.
“Kenapa aku harus melakukannya, lagipula ini musim gugur, pasti air ini dingin sekali.” Ucap Ryuko sambil memeluk kedua pundaknya.
“Baguslah, akal sehatmu masih bekerja, atau..jangan-jangan kau tidak bisa berenang ?” ujar Shun.
“Hei...aku bukan Nakahara ataupun Sharie. Meskipun payah, aku masih bisa berenang. Memangnya apa yang membuatmu berpikir seperti itu, SENPAI ?” ucap Ryuko yang mulai kesal dengan ucapan Shun.
“Aku pikir, kau tidak menyukai pantai karena tidak bisa berenang ? Lagipula, aku ingat ketika aku harus menolongmu saat kau terpeleset hingga kau hampir tenggelam di Sharance River. “ ucap Shun datar.
“Kau menyesal sudah menolongku ?” tanya Ryuko tiba-tiba.
Shun tertegun mendengar respon sekaligus pertanyaan dari Ryuko. Shun menarik bahu Ryuko hingga membuat Ryuko bisa menatap kedua mata Shun dengan jelas.
“Hal yang paling aku sesali di dunia ini adalah ketika aku tidak bisa melakukan apapun untuk melindungimu.” Ucap Shun penuh arti.
Baka !.” Ucap Ryuko mengalihkan pandangannya dari tatapan Shun yang seolah menyihir Ryuko.
“Ryuko...Apa kau membenciku ?” tanya Shun serius.
 “Stupid question.” Respon Ryuko cepat.
“Berarti kau menyukaiku.” Respon Shun tak kalah cepat.
“Ha ?”
Belum sempat Ryuko memprotes pernyataan Shun yang seenaknya, Sebuah ciuman kecil sudah mendarat di pipi Ryuko . Shun membisikan sesuatu yang membuat Ryuko membatalkan niatnya untuk memprotes semua ucapan Shun.
Ryuko, Ore ga suki da yo [1]...” bisik Shun.
                       
                        zutto tsutaetai no wa  todoketai no wa
                         tada hitotsu no I LOVE YOU
          okuru no wa  zutto kimi dake ni
                                    Satu-satunya pesan yang ingin ku sampaikan
                                    Dan kirimkan padamu adalah "I love you."
                                    Aku tak akan mengirimkan pesan ini kepada siapapun, hanya kepadamu
                                              *Aikotoba – OST Sekai Ichi Hatsukoi

“Ha ? Can you stop fooling around !!!.” Ucap Ryuko sambil berdiri dan mencoba untuk pergi dari tempatnya duduk. Shun menahan tangan Ryuko dan memaksa Ryuko untuk bertatapan secara langsung dengannya.
“Apa aku terlihat sedang bercanda ?”Kali ini tatapan Shun benar-benar serius sekaligus menghanyutkan. Apa yang harus ia lakukan ? Ryuko berpikir keras...
“Oh..begitu,,baiklah..lalu ?”Akhirnya Ryuko tahu apa yang harus dilakukan, berpura –pura bodoh.
“Itukah responmu ketika seseorang menyatakan perasaannya padamu ?” protes Shun.
“SENPAI, kau hanya menyatakan perasaanmu saja, kau sama sekali tidak mengatakan tujuanmu mengatakannya padaku, jadi aku hanya harus  mendengarkannya saja bukan ?” ucap Ryuko tanpa dosa.
“ Be my girlfriend.” Ucap Shun tanpa basa-basi.
“Ha ?”
“Your answer ?”
“Heee ???...”
                       
=======



[1] Ore ga suki da yo: I love you
Comments
1 Comments

1 komentar:

Stop being silent reader and write your comments.......