CHAPTER 12
Summer (My first kiss is the most painful kiss in my life..)
Ryuko tidak menyukai keramaian. Sasuke tahu hal itu. Sasuke juga tidak terlalu menyukai keramaian. Ryuko juga mengetahui hal itu. Tapi kenapa sekarang mereka berada di tengah pantai yang ramai seperti ini ?. Tidak heran jika pantai di sini sangatlah ramai. Blessia Islands dikenal sebagai ‘summer island ‘ bukan hanya karena pantainya yang menjadi daya tarik utama sebagai tempat berlibur musim panas tetapi juga karena festival kembang api yang cukup meriah dan penuh kejutan.
“Kau bilang mau bicara denganku ? Kenapa kita malah berjalan tanpa tujuan di tengah keramaian seperti ini ?” keluh Ryuko.
Sasuke tidak menjawab,ia hanya memperlambat langkahnya menarik tangan Ryuko lalu kembali mempercepat langkahnya.
Ryuko sama sekali tak mengerti apa yang dipikirkan Sasuke. Tetapi ia lebih tidak mengerti pada dirinya sendiri, kenapa ia sama sekali tidak merasa menyesal terjebak di sini bersama Sasuke ?. Yah, semuanya serba tidak jelas sejak ia mengenal Sasuke.
Sasuke menghentikan langkahnya di bagian timur pantai yang tidak terlalu ramai. Mungkin karena pusat festival berada di sebelah barat pantai, sehingga kebanyakan para pengunjung berada di sebelah barat.
“Ini tempat yang bagus untuk melihat kembang api.” Ucap Sasuke.
“Hm..” Ryuko hanya bergumam, tidak tahu apa yang harus dikatakan. Apa Sasuke menyukai kembang api ?. Sebuah teori yang aneh mengingat kepribadian Sasuke yang sangat dingin. Hm, mungkin dibalik sifatnya yang dingin dan seenaknya sendiri Sasuke memiliki sisi lembut yang tidak diketahui olehnya. Ah, sial..semakin lama bersama Sasuke ia semakin ingin mengetahui lebih jauh tentang Sasuke. Bunyi panggilan dari ponsel Sasuke membuyarkan pikiran Ryuko yang penuh dengan kata ‘Sasuke’. Sejenak Sasuke melihat ke layar handphone itu, tanpa banyak berpikir ia mematikan panggilan itu. Kenapa Sasuke tidak menjawab telepon itu ? Aneh...
“Hm..Sasuke. Aku tahu ini bukan urusanku..tapi kenapa kau tidak menjawab telpon itu ? Siapa tahu ada sesuatu hal yang penting.” Ucap Ryuko hati-hati.
“Aku tidak mau ada yang mengganggu saat aku sedang melihat kembang api, ” Ucap Sasuke sembari melihat jam tangannya.
Hm..alasan yang aneh. Bukankah akan lebih baik, ia mengangkatnya lebih dulu dan mengatakan untuk menelponnya nanti ?.
“Ah, benar juga. Tadi pagi ketika aku ada di kamarmu, ada yang menelponmu dan memintaku untuk menyampaikan padamu untuk menelpon balik.” Ucap Ryuko berusaha membuka pembicaraan, siapa tahu Sasuke bersedia menceritakan lebih jauh tentang dirinya.
“Telpon ? dari siapa ?” tanya Sasuke.
“Hm, aku lupa menanyakan namanya tetapi di layar hpmu tertulis nama JK.”jawab Ryuko singkat.
Sasuke terdiam cukup lama. “ Lain kali, Kau tidak perlu menjawab jika ada telpon dari ponsel ku.” Ucap Sasuke dingin.
“Baiklah, aku minta maaf.” Ucap Ryuko tanpa banyak memprotes meskipun ucapan Sasuke terdengar sangat dingin dan menekan. Ryuko sadar bahwa sebagian adalah salahnya, seenaknya menjawab telepon dari ponsel Sasuke.
“Hm...memang JK itu siapa ? Cuma perasaanku saja atau...dia itu memang agak aneh ?” tanya Ryuko tiba-tiba.
“Apa maksudmu ?” tanya Sasuke.
“Ketika aku bilang kalau aku ini temanmu, entah kenapa seolah-olah dia berkata menjadi temanmu adalah.....hmm....ah, sudahlah. Lupakan !” Ryuko tidak melanjutkan perkataanya karena ia melihat perubahan ekspresi di wajah Sasuke yang jarang terjadi. Memang tidak terlalu jelas bahwa ekspresi wajah Sasuke terlihat sedikit menahan marah, kebingungan dan ada sedikit rasa khawatir. Entahlah, Ryuko sendiri juga tidak terlalu mengerti, tetapi jujur saja melihat perubahan itu Ryuko menjadi sedikit menyesal mengatakan hal bodoh yang tidak berguna seperti tadi.
“Hey Ryuko ! Sebenarnya apa yang dikatakan JK ? Apa dia mengatakan sesuatu yang aneh ? Dengar..kau harus...” ucapan Sasuke terhenti karena suara kembang api yang terdengar jauh lebih keras di telinga Ryuko dan telinganya sendiri.
“Sasuke ? Kau mengatakan sesuatu ?” seru Ryuko.
Sasuke tidak menjawab, ia hanya menatap Ryuko dengan tatapan yang aneh.
“Jangan tatap aku seperti itu...Kalau ada yang ingin kau katakan, katakan saja.” Ucap Ryuko sambil tetap menikmati kembang api.
Tanpa memberi aba-aba, Sasuke tiba-tiba saja menarik lengan Ryuko, membuat Ryuko bisa menatap kedua bola mata Sasuke yang berwarna hitam kelam, menjebak Ryuko dalam tatapan Sasuke yang dingin yang membuatnya membeku seketika.
“Kau....apa yang kau...” ucapan Ryuko terhenti karena di saat yang sama bibir Sasuke sudah menyentuh bibir Ryuko. Menguncinya untuk tidak bicara. Dalam beberapa detik Ryuko merasa bahwa jantungnya berdetak seratus kali lebih cepat dari biasanya. Hatinya benar-benar seperti akan meleleh. Kenapa jantungnya berdegup lebih kencang ? Kenapa tubuhnya terasa membeku ketika Sasuke memeluknya ? Dan kenapa hatinya terasa begitu bahagia hingga seolah akan meleleh ?. Mungkinkah ia menyukai Sasuke ? Bukan.., tapi.. ia sudah jatuh cinta pada Sasuke....
“Sasuke...apa maksud dari...” Lagi-lagi ucapan Ryuko terhenti karena Sasuke memeluk Ryuko dan membisikan sesuatu di telinganya.
“Maaf...Itu yang terakhir”
Astaga..ini adalah ciuman pertamaku, tapi sepertinya ini juga ciuman yang paling menyakitkan dalam hidupku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Stop being silent reader and write your comments.......