Minggu, 18 Mei 2014

Kioku Reunion ~Bloody Island~ Chapter 10


A Combination Project with Nakahara Ningsih and Lee Diah
Title : Kioku Reunion ~ Bloody Island~
Author : Uchiha Ryuko, Nakahara Ningsih, Aerish Lee
Genre : Comedy / Adventure/Mystery
Summary : Ryuko, Nakahara, Aerish dan 4 temannya semasa sekolah bertemu kembali dalam liburan yang tak terduga. Mereka pikir liburan di Bloody Island akan menjadi liburan yang tenang dan mengasyikan. Tapi yang menunggu mereka adalah liburan yang penuh dengan masalah.
Cerita ini memiliki 4 sudut pandang berbeda, Ryuko POV, Nakahara POV, Aerish POV dan Normal POV.
CHAPTER 10
Setelah percakapannya dengan karina-san Nakahara mengganti penyamarannya. Kali ini dia memakai baju training full set dengan sepatu kets merah. Tidak perlu memakai rambut palsu lagi, cukup dengan topi dan kacamata membuat Nakahara terlihat seperti orang normal.
Nakahara kembali ke hotel dan seperti biasa dia langsung menuju kamar Aerish.
“Umm…. Ada yang bisa kubantu?” Lagi-lagi Aerish tidak mengenali penyamaran Nakahara. Nakahara hanya tersenyum menerobos masuk ke dalam kamar tanpa dipersilakan.

“Dimana Eunhyuk dan Otani?” tanya Nakahara melihat sekeliling ruangan. Kosong.
“Mereka bersama dengan Takano dan Makio,jawab Aerish masih memperhatikan Nakahara.
“Gezz, apa sesulit itu mengenaliku?” Nakahara membuka kacamatanya, memperlihatkan mata ruby nya yang indah #jangan protes.
“Naka-chan? Kemana saja kau?” Aerish akhirnya mengenali Nakahara.
“Berkeliling, menghindar dari si Robert,kata Nakahara santai.
“Aku butuh bantuanmu,lanjut Nakahara cepat sebelum Aerish sempat bertanya ke masalah lain.
“Apa yang bisa aku bantu?” tanya Aerish duduk di sofa.
“Aku ingin kau memberikan Golden card yang kau pegang,pinta Nakahara. Aerish terlihat ragu mendengar pemintaan temannya.
“Apa lagi yang kau rencanakan Nakahara?” tanya Aerish curiga. Nakahara hanya menggelengkan kepalanya.
“Apa kau tidak percaya padaku? Kau bilang kau berada di pihakku,” kata Nakahara mengerutkan dahinya.
“Satu yang perlu kau tahu, aku tidak di pihak siapapun. Jujur saja aku hanya ingin menikmati liburan yang tenang, tapi itu bukan berarti aku tidak akan membatumu saat kau dalam masalah,kata Aerish yang akhirnya mengambil golden Card yang dia simpan di sebuah laci kecil di samping ranjangnya. Nakahara tersenyum lebar menerima Golden card dari tangan Aerish.
“Lagipula itu memang bukan milikku. Jadi apa kau akan mengembalikannya pada Tn. Miura?” tanya Aerish. Nakahara sekali lagi tersenyum.
“Aku akan memberikannya kepada yang membutuhkan,kata Nakahara sebelum melangkah ke pintu dan keluar dari kamar.
Setelah berbasa-basi sedikit dengan Aerish, kini Nakahara harus melakukan bagian tersulit dari rencananya. Yah mengambil Golden Card yang satu lagi.
Nakahara memasuki kamar Ryuko dengan mengendap-endap. Tidak ada cara lain yang bisa dia lakukan untuk mengambil Golden card itu selain mencurinya. Dia tidak mungkin meminta secara baik-baik karena pasti jawabannya ‘No’. Nakahara juga tidak mungkin memintanya secara paksa, karena Ryuko itu suka menggigit Haha.
Terdengar dari arah kamar mandi air sedang mengucur. Mmm mungkin Ryuko sedang mandi, kebetulan sekali. Nakahara mengganjal pintu kamar mandi dengan sebuah kursi. Yah untuk jaga-jaga saja. Nakahara menggeledah seisi ruangan dengan hati-hati, berusaha beraksi tanpa suara. Setelah mengobrak-abrik tempat itu, akhirnya benda yang dicaripun ditemukan.
Crek Crek Crek terdengar suara dari kamar mandi.
“Pintunya macet,gumam Ryuko yang berada di balik pintu. Tidak mau ada perang, Nakahara memutuskan untuk kabur dari kamar Ryuko. Nakahara berlari menuju lift dan turun ke Lobi. Keluar dari hotel Nkahara berlari sejauh mungkin dari Hotel. Mmm mungkin ke kastil.
Tik tik tik tik tiik tik tik
Suara keyboard terdengar di ruangan itu.
Setelah kabur dari hotel Nakahara pergi menuju kastil, dan sekarang dia berada di ruangan terpenting dari acara Grand opening. Ya, ruangan pusat keamanan. Kenapa dia bisa ada di sana? Dan kenapa tidak ada orang di sana?
Ruang pusat keamanan Bloody Island memang istimewa. Tidak perlu ada orang yang berjaga 24 jam di ruangan itu, karena mereka sudah memakai sistem yang canggih. Sedikit pemrograman dan semua beres.
“Hmm aku akan ubah sedikit di sini dan di sini.” Gumam Nakahara merubah sistem keamanan Kastil hingga Ruang pusat keamanan ini tidak bisa dijangkau oleh orang lain. Karena Grand opening berlangsung di halaman kastil jadi Nakahara hanya akan merubah keamanan yang ada di daerah kastil saja, bukan seluruh pulau.
Setelah merubah beberapa ystem kini Nakahara hanya tinggal duduk manis dan menonton pertunjukan dari layar besar yang ada di ruangan. Nakahara bahkan sudah membeli minuman dan popcorn seperti akan nonton film saja.
Semua CCTV sudah On.
@@@
Unknown POV
Dengan kesal aku membanting pintu kamar.
“Sial, kenapa semuanya jadi berantakan!” teriakku Frustasi. Semua rencanaku gagal dan aku hampir kehabisan waktu. Perlu keajaiban agar aku bisa mencapai tujuanku. Dengan lelah aku melemparkan diri di sofa.
Terlihat ada Amplop putih di atas meja. Aku tidak ingat amplop apa itu. Perlahan aku mengambil amplop itu dan melihat isinya.
Gasping
Apa keajaiban sedang berpihak padaku? Dengan gemetar aku melihat tiga buah golden card yang ada di tanganku. Dengan cepat aku mengambil kembali amplop yang telah terjatuh dari tanganku. Di dalamnya masih ada secarik kertas yang bertuliskan:
‘GOOD LUCK’
@@@
NORMAL POV
“ Hei, apa yang kau lakukan? Sibuk sekali dengan laptopmu?” tanya Makio berusaha untuk mengintip apa yang sedang dilakukan Eunhyuk dengan laptopnya dari tadi. Namun, Eunhyuk terus menutup laptopnya sehingga Makio tak bisa melihat apa-apa.
“ Bukan urusanmu!” jawab Eunhyuk enteng kemudian bangkit berdiri lalu berjalan menuju pintu.
“ Hei, mau kemana kau?” seru Takano.
“ Cari Aerish!” Eunhyuk langsung membuka pintu dan keluar dari kamar Takano dan Makio. Membiarkan mereka menjaga Otani.
“ Dia pacar Aerish?” tanya Makio begitu Eunhyuk sudah menghilang.
Takano hanya mengangkat bahu tanda tak tahu. “ Apa kau tadi sempat melihat apa yang dia kerjakan?”
Makio menggelengkan kepala.“ Dia tidak mengizinkanku melihat dan langsung menutup laptopnya,” jawab Makio kecewa.
Wajah Takano langsung berubah menjadi masam, bingung, dan tak tahu. Pokoknya campur-campur #emang es campur
“ Kau kenapa? Wajahmu jelek sekali,” ejek Otani.
“ Diam kau!” Takano menatap Otani tajam. “ Tadi Robert menelepon, katanya ada seseorang yang mencoba untuk masuk ke sistem keamanan pulau ini. Dan kita dimintai pertolongan untuk membantu mencari tahu, kalian tahu kenapa?”
Makio dan Otani menggeleng bersamaan.
“ Karena pelakunya salah satu diantara kita,” jawab Takano. “ Dia berhasil menghentikan orang itu masuk ke sistem keamanan pulau dan menangkap lokasinya ada di kamar kita. Dan aku curiga orang itu adalah Eunhyuk,” ujar Takano menduga.
“ Eunhyuk? Bagaimana kau bisa yakin?”
“ Kau lihat sendiri, kan apa yang dia lakukan dari tadi? Hanya berkutat dengan laptopnya dan tak seorangpun dia izinkan untuk melihatnya, kan?”
“ Benar juga, sih. Tapi kan....”
“ Ah, sudahlah. Sebaiknya kita cari dia sekarang juga!” Takano langsung keluar kamar disusul oleh Makio dan Otani.
@@@
Tok tok tok....
Aerish berlari ke pintu untuk melihat siapa yang datang dan tanpa mengintip atau bertanya terlebih dahulu, dia langsung membuka pintunya lebar-lebar. Betapa terkejutnya dia begitu melihat Eunhyuk yang berdiri di depan kamarnya.
“ Eun... Eunhyuk. Apa yang kau lakukan?” tanya Aerish gagap.
“ Bagaimana kakimu? Apa sudah sembuh?” Eunhyuk langsung berjalan masuk ke kamar Aerish.
Aerish hanya bisa menatap Eunhyuk tanpa bisa berbuat apa-apa. Dia langsung menutup pintunya dan mengikuti Eunhyuk yang sudah duduk di sofanya. Namun Aerish masih berdiri di depan Eunhyuk dengan tatapannya yang tak berpindah ke tempat lain.
“ Mau apa kau kemari?”
“ Untuk menemuimu,” jawab Eunhyuk tersenyum simpul. “ Duduklah! Ada yang ingin kuperlihatkan padamu!” Eunhyuk langsung membuka laptopnya lagi dan menyalakannya.
“ Apa?!”
“ Duduklah!”
Aerish menghela nafasnya keras lalu duduk di sofa samping Eunhyuk.
Eunhyuk langsung menyodorkan laptopnya pada Aerish dan memperlihatkan apa yang kini tampil di layar laptopnya. Hasil dari keisengan Eunhyuk selama beberapa jam ini.
“ Apa ini? Apa yang sudah kau lakukan?” seru Aerish terkejut melihatnya.
“ Kau bisa lihat sendiri, kan? Itu rekaman CCTV,” jawab Eunhyuk santai.
“ Aku tahu kalau itu rekaman CCTV. Yang aku tanya, apa yang sudah kau lakukan dengan rekaman CCTVnya? Apa kau meng-hack-nya?”
“ Begitulah. Hanya iseng.”
“ Iseng kau bilang? Ini?!” Aerish menunjuk gambar-gambar yang ada di layar laptop Eunhyuk.
“ Sudahlah. Jangan permasalahkan itu.”
“ Bagaimana tidak dipermasalahkan kalau kau sudah membuat kekacauan besar?!” teriak seseorang yang langsung mendobrak pintu kamar Aerish. Takano, Makio, dan Otani langsung masuk begitu saja.
Eunhyuk dan Aerish sontak langsung menoleh ke arah mereka bertiga.
“ Kalian? Apa yang ka....”
“ Apa yang sudah kau lakukan dengan sistem keamanan pulau ini? Apa kau merusaknya?” tanya Takano berjalan mendekati Eunhyuk dan mengabaikan Aerish.
“ Tidak ada yang merusaknya. Justru aku sudah memperbaikinya seperti semula,” jawab Eunhyuk enteng.
“ Apa kau bilang? Memperbaiki? Robert tadi menelepon kami dan mengatakan seseorang telah berusaha untuk memasuki sistem keamanan pulau. Dan kau tahu siapa orang itu? Salah satu yang ada di kamar kita tadi. Dan itu pasti kau, kan? Kau mencoba untuk meng-hack-nya, kan?”
Eunhyuk tersenyum sinis. “ Tenanglah. Akan kuperlihatkan sesuatu padamu!” Eunhyuk langsung mengambil laptopnya dari tangan Aerish dan mengutak-atiknya selama beberapa saat. Tak lama kemudian dia menunjukkan hasilnya pada Takano, Makio, Aerish, dan Otani yang dari tadi hanya diam saja.
“ Lihatlah! Apa ini namanya merusak?” Eunhyuk menunjukkan hasil rekaman CCTV yang ada di sistem keamanan pulau. Semua sudut. Tak ada yang luput satupun.
“ Apa maksudnya ini?” tanya Makio meminta penjelasan.
“ Aku akan menjelaskannya. Tapi, sebelumnya aku butuh penjelasan mengenai pulau ini dulu. Mungkin kalian bisa memanggil dua teman kalian yang lain,” jawab Eunhyuk menatap Aerish.
“ Maksudmu?” tanya Aerish.
“ Dua orang yang bersamamu terjebak di dalam kastil. Ashihara couple,” jawab Eunhyuk memperjelas.
“ Biar kupanggilkan Ryuko dan Sasuke.” Makio langsung mengambil handphonenya dan menghubungi Ryuko. Tak lama kemudian, Makio sudah menutup teleponnya dan kembali bergabung dengan yang lain.
“ Bagaimana?” tanya Aerish.
“ Kata Ryuko, dia dan Sasuke akan segera ke sini,” jawab Makio. Dan benar saja. Tak butuh waktu lama terdengar ketukan pintu dan Aerish segera berjalan untuk membukakannya.
Ryuko bersama Sasuke segera bergabung dengan yang lainnya yang sudah berkumpul dan menunggu penjelasan Eunhyuk.
“ So? Masalah penting apa yang membutuhkanku di sini?” tanya Ryuko ketus.
Semua orang menatap Eunhyuk untuk menjawabnya.
“ Oke. Akan kujelaskan,” jawab Eunhyuk bersiap untuk menjelaskan. “ Awalnya, sih aku cuma iseng-iseng aja mau ngelihat seberapa hebat sih, keamanan di sini. Dan nggak tahunya tidak terlalu hebat,” lanjut Eunhyuk bertele-tele.
Semua orang menatap Eunhyuk tajam menuntut penjelasan langsung ke intinya.
“ Oke, baiklah. Aku tahu kalian tidak butuh penjelasan kenapa aku bisa mendapatkan rekaman-rekaman itu,” jawab Eunhyuk sembari menunjuk laptopnya. “ Rekaman yang kalian lihat sekarang itu adalah rekaman asli dari CCTV yang ada di dalam kastil sekarang. Karena sudah kuperbaiki, sehingga CCTVnya sudah berjalan kembali normal. Sementara gambar yang ini,” Eunhyuk langsung menggantinya ke gambar lain. Gambar yang memperlihatkan semua CCTV hanya fokus di halaman kastil saja. Gambar itu dia ambil sewaktu iseng-iseng masuk ke sistem keamanan pulau tadi.
“ Gambar itu kudapat sebelum sistemnya kuperbaiki. Kalian bisa lihat sendiri, kan apa yang ada di gambar itu?”
Semua orang menatap layar laptop dan Eunhyuk bergantian.
“ Seseorang telah mengutak-atik sistemnya dan membuat CCTV yang ada di kastil hanya fokus dengan halaman depan saja. Tapi, aku tidak tahu siapa orangnya. Karena dia merubahnya langsung di sistemnya,” jawab Eunhyuk.
“ Mungkin salah satu dari kalian ada yang bisa menduga siapa yang melakukannya?”
Semua orang saling bertatapan dan memikirkan kira-kira siapa yang sudah berhasil mengutak-atik sistem keamanan kastil.
“ Orang itu pasti orang yang sudah mengambil golden card yang kubawa,” gumam Ryuko.
“ Mengambil golden cardmu, Ryuko-chan? Golden cardmu dicuri?” tanya Aerish.
“ Begitulah. Dia mengambilnya sewaktu aku mandi. Sial!” Ryuko nampak masih kesal karena seseorang telah berani masuk ke kamarnya dan mencuri golden card asli yang dia bawa. Terlebih orang itu mengganjal pintu kamar mandinya dengan kursi yang membuat Ryuko harus menggunakan tenaga ekstra untuk bisa membuka pintunya.
“ Mungkinkah ada pelaku lain selain Karina-san dan Mr. Arystar?” tanya Makio.
“ Mungkin saja,” jawab Ryuko.
“ Sekarang bagaimana sistem keamanan itu? Apa kau bisa melihat siapa orang yang ada di ruang kontrol sistem keamanan itu?” tanya Ryuko pada Eunhyuk.
“ Sistemnya sudah aman. CCTV sudah kembali normal tapi, aku buat yang tampil di layar sistem yang ada di ruang kontrol masih tetap sama seperti yang diinginkan oleh orang itu. Mungkin dengan begitu nanti kau bisa tahu siapa orang yang sudah mencuri golden cardmu itu,” jawab Eunhyuk menjelaskan.
“ Bagus! Itu berarti orang itu akan keluar begitu hasilnya tidak sesuai yang dia harapkan!” ujar Ryuko tersenyum senang.
“ Berarti kita harus siapkan rencana yang baik untuk menangkapnya,” ujar Takano.
“ Tunggu! Bagaimana kalau orang itu hacker ahli yang bisa tahu ulah Eunhyuk,” ucap Makio.
Eunhyuk tersenyum simpul. “ Dia tidak akan tahu. Aku tidak tahu dia hacker hebat atau tidak. Tapi, dugaanku dia bukanlah orang hebat. Hanya biasa-biasa saja. Kita lihat saja nanti!” jawab Eunhyuk.
“ Oke. Kita percayakan itu sama kamu, Eunhyuk,” ujar Aerish.
Beep beep beep. Ryuko menerima sebuah pesan singkat dari seseorang. Ia membacanya sejenak dan sedikit terkejut dengan apa yang dibacanya.
Akashi : Ryuko-san, temui aku di depan pintu masuk kastil. Ada hal penting yang harus kutunjukan padamu . Sesuatu yang berhubungan dengan kasus bloody Island. Note: jangan ajak siapapun, ini masih rahasia.
CLAK. Ryuko menutup flip handphonenya dan berusaha bersikap sewajar mungkin. Ada satu hal tentang Akashi yang tak diketahui oleh yang lain, hanya dia dan Sasuke saja yang tahu. Tapi dalam hal ini, ia tak mau melibatkan Sasuke. Sasuke hanya akan memperumit keadaan.
“Ne Aerish, aku pinjam golden card milikmu. Kau masih punya kan?” bisik Ryuko sambil menarik Aerish menjauhi gerombolan ternak (?).
“Mmm..Sebenarnya Naka-chan baru saja meminta golden card yang kau berikan padaku. Dia bilang akan memberikannya pada yang membutuhkan, jadi mungkin sekarang sudah ada di tangan Tn Miura,” jawab Aerish.
Ryuko menghela nafas panjang. “Aku merasakan firasat buruk. Uhm... Aerish, kau pastikan saja soal keamanan Bloody Island di sini bersama mereka. Aku harus mengurus sesuatu, Ah, dan jika kau melihat Nakahara, pastikan dia tetap dalam pengawasanmu. Kurung dia atau ikat bila perlu,” ujar Ryuko sambil berjalan pergi meninggalkan Aerish cs.
Baru beberapa langkah berjalan, tangannya ditarik oleh seseorang. “Wait! Kau mau ke mana?” tanya Sasuke dingin.
“Dengar, kali ini saja, bisa kau percaya padaku? Aku harus memastikan sesuatu,oke?” ujar Ryuko tanpa menjawab pertanyaan dari Sasuke. Sasuke masih diam dan tetap melancarkan tatapannya yang mengintimidasi. Dan oke, dalam hal ini Ryuko tak pernah bisa menang. Ia mengeluarkan handphonenya dengan malas, lalu menunjukan sebuah pesan singkat dari Akashi.
Sasuke menghela nafas panjang. “ Baiklah, temui dia, but be carefull,” ujar Sasuke singkat.
“Yayaya... Aku tahu, Young master,” respon Ryuko sinis.
Sore itu suasana di sekitar kastil mulai terlihat ramai. Persiapan untuk grand opening malam nanti sudah benar-benar terlihat. Ryuko melihat sekeliling untuk mencari keberadaan Akashi. Namun ia sama sekali tak bisa menemukan keberadaan si bodoh itu. Tak berapa lama, sebuah pesan singkat masuk di ponselnya.
Akashi : Aku sudah mengirimkan lokasiku padamu lewat googlemaps.
Tak berapa lama kemudian, Ryuko berhasil menemukan lokasi yang di kirim Akashi. Sebuah tempat yang ada di sudut kastil. Ryuko tak terlalu mengerti kenapa Akashi memilih tempat tersembunyi seperti ini untuk bertemu.
“Ah Ryuko-san, apa kau kesulitan menemukan tempat ini?” tanya Akashi begitu melihat Ryuko.
Not really,” respon Ryuko singkat.  “Jadi kenapa kau memilih tempat tersembunyi seperti ini? Apa hal yang ingin kau bicarakan benar-benar rahasia?” lanjut Ryuko serius.
“Ya, ini sangat rahasia. Aku sudah tahu apa yang terjadi dengan Mr Arystar dan Miss Karina. Ini tentang pelaku ketiga yang melakukan penyerangan pada mereka berdua dan juga pelaku sebenarnya yang menyerang Miura Yuuki,” ujar Akashi serius.
Ryuko menyipitkan matanya dan menatap Akashi dengan serius. “Lalu?”
Akashi mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. Sebuah kertas yang menunjukan hasil identifikasi sidik jari dari sebuah benda. Ya, benda yang digunakan untuk melukai Yuuki. Ryuko tidak terlalu terkejut kenapa Akashi bisa memiliki itu semua. Semua berhubungan dengan siapa dia sebenarnya.
“Jadi kau yang mengambilnya dari kamarku?” ucap Ryuko dingin.
“Maaf Ryuko-san,” ucap Akashi sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Kalau aku memintanya secara langsung , aku tidak yakin kau akan memberikan patung itu.”
“Apa kau juga yang mengambil golden card ku tanpa ijin?” lanjut Ryuko tajam.
“Tidak, bukan aku. Tapi yang jelas, pelaku ketiga itu memiliki ketiga golden card dengan lengkap. Dan kemungkinan dia akan mulai bertindak malam ini,” ujar Akashi serius.
“Tunggu, kenapa bisa? seharusnya dua golden card itu ada di tangan Nakahara....” gumam Ryuko tidak jelas. “Apa dia tertangkap? Hmm..kurasa itu tidak mungkin,” lanjut Ryuko.
“Ryuko-san, kali ini aku ingin kau membantuku. Aku yakin kau sudah tahu siapa aku karena Sasuke-sama sudah ada di sini, jadi kali ini tolong ikuti permainanku.”
Ryuko terdiam sejenak. Aneh rasanya melihat Akashi yang terlihat konyol dan tidak berguna tiba-tiba berubah menjadi serius. Namun demi mengetahui kebenarannya, kali ini Ryuko terpaksa mengikuti permainan orang lain.
“Baiklah, Jadi apa yang direncanakan orang itu? Kau pasti sudah tahu kan?” tanya Ryuko.
Akashi menatap Ryuko sejenak kemudian membisikan sesuatu padanya. Sebuah ekspresi tak percaya terukir di wajah Ryuko, namun dengan cepat ia segera berusaha tenang.
“Akashi-kun, kau tidak sedang bercanda kan? Maksudku, itu rencana paling tidak masuk akal yang pernah kudengar,” kata Ryuko sambil tertawa hambar.
“Akan kujelaskan sambil berjalan, sekarang kita harus bergegas, sebentar lagi malam hari. Orang itu pasti akan segera menjalankan rencananya,” ajak Akashi sambil melangkahkan kakinya memndekati pintu masuk kastil. Anehnya, Akashi memiliki sebuah card yang mirip golden card, namun berbeda warna. Ia bisa menggunakannya untuk memasuki kastil tanpa golden card sekalipun.
“Itu mirip dengan golden card....”
“Bukan, ini adalah diamond card. Hanya dua di dunia,” Jelas Akashi namun tetap tidak jelas(?). “Tapi ini aneh, sepertinya tanpa golden card pun kita bisa memasuki kastil,” lanjut Akashi heran.
Ah, itu pasti karena sistem keamanan yang sudah diacak - acak oleh Eun hyuk atau satu orang lainnya.
Sigh.” Baru saja aku keluar dari sini, sekarang aku harus masuk lagi ke sini,” keluh Ryuko.
@@@
Nakahara yang sedang asyik memakan popcorn dan menyesap minumannya harus merasa terganggu karena tiba-tiba layar besar di hadapannya mati tanpa izin.
“What? Apa ini? Apa kakek tua itu belum membayar tagihan listrik?” keluh Nakahara -menyalahkan Tn Miura-
Ia mencoba mengutak atik keyboard agar sistem keamanan Bloody Island berada di bawah kendalinya. Namun sial, semuanya sia-sia. Dengan malas ia keluar dari ruangan itu dan berniat mencari tempat lain untuk menonton pertunjukan itu. Bagaimanapun ia tak boleh melewatkan pertunjukan seru itu.
Sementara itu, Aerish masih bersama Eun Hyuk dan yang lain (kecuali Sasuke yang tiba-tiba menghilang ) mengamati seluruh keadaan di sekitar kastil melalui kamera CCTV.
“Eun Hyuk, apa kau bisa memperlihatkan kondisi dalam kastil?” pinta Aerish.
“Hm, tunggu sebentar,” kata Eun hyuk meminta waktu. “ Untuk sementara hanya ini yang bisa kuperlihatkan. Akses di ruang server sudah kublokir, namun masih butuh waktu untuk mengambil alih seluruh aksesnya,” lanjut Eunhyuk.
Aerish mengangguk mengerti. Tiba-tiba ia melihat sosok yang semenjak tadi menghilang. Nakahara. Ia terlihat melewati sebuah ruangan di dalam kastil dengan santai. Sigh, apa lagi yang dilakukan Nakahara di dalam situ? Jangan-jangan , Nakahara memintanya memberikan golden card agar bisa memasuki ruangan aneh itu? Ah, itu berarti kemungkinan Nakahara juga yang mengambil golden card milik Ryuko! Dan kenapa Nakahara melakukan hal itu? Yah, mungkin dia masih terobsesi untuk menangkap vampire,zombie dan sebangsanya. Yang jelas, Aerish harus segera memberitahu Ryuko dan mengambil tindakan!
“Hei Aerish, bukankah ini temanmu? Apa yang dilakukannya di depan pintu kastil?” Eun hyuk menunjuk sebuah tampilan CCTV di mana Ryuko dan Akashi sedang memasuki kastil. “Aneh..kenapa dia tidak bersama pacarnya?” lanjut Eun hyuk menyadari bahwa Ryuko tidak bersama Sasuke.
Tanpa berlama-lama Aerish segera meninggalkan kamarnya diam-diam. Ia sampai di depan pintu kastil. Dan sepertinya Aerish cukup beruntung, ia berhasil menemukan Ryuko dan Akashi yang baru saja memasuki kastil. Dengan perlahan Aerish mengikuti mereka berdua.
GREP! Secara tiba-tiba mulut Aerish dibekap oleh seseorang, dengan gugup ia mencoba melihat sosok yang membekapnya.
“Boo!” bisik Nakahara mengejutkan Aerish.
“Kya-Mmmbbb” dengan cepat Nakahara membungkam Aerish dan memberinya tanda untuk diam.
“Naka-chan, apa yang kau lakukan di sini?” tanya Aerish yang sudah bebas dari Nakahara.
 “Aku  mau menonton pertunjukan seru,” jawab Nakahara.
“Huh?”

@@@
To be continued

(Author ga sempat komentar. Sankyu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Stop being silent reader and write your comments.......