Minggu, 18 September 2011

Wasurerarenai Kioku : Epilog

Shun and Sasuke
Pertemuan ini terjadi sebelum Sasuke bertemu Ryuko di tempat latihan,Ada satu masalah yang harus diselesaikan antara Sasuke dan Shun. Yaitu masalah  beberapa hari yang lalu yang menyebabkan Sasuke harus memperpanjang kontrak lagi dengan Ryuko.

(Eh, bentar-bentar, kok bahasanya jadi resmi gini ya?, Nggak kayak biasanya nih author bikin bahasa begini.)
(Author answer: Lho, ini kan bagian epilognya Shun ama Sasuke, jadi bahasanya ya harus keren, kalau ada Ryuko, baru bahasanya boleh pake bahasa ‘suka-suka’)
(Oh, gitu. Eh author, kok ini masih ada epilog, katanya part 4 itu sebagai final part dari Wasurerarenai Kioku, ini kok masih ada lanjutannya.)
(Hm, kalau dilihat dari sudut pandangnya Ryuko kan, sebenarnya part 4 udah sbg final part, Tapi sebenernya author merasa bahwa masih ada masalah yg belum terselesaikan, ya masalah ini dan kebetulan ada beberapa pembaca yang menyadari, jadi ya dibikin aja deh.)
(Oh, dasar nih, author gimana sih ,nggak konsisten)
(Udah deh, daripada nyalahin author mending lanjut aja nih cerita, Ntar ga selesai-selesai.)
(Iya-iya, Gomen)


Setelah kelas ninja berakhir, Sasuke sedang berlatih jurus ninjutsunya karena sebentar lagi akan diadakan Survival Training. Saat itulah Shun datang menghampiri Sasuke dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
“Uchiha Sasuke, lo punya waktu sebentar.” Tanya Shun.(Yah, gimana sih, ujung2nya bahasanya pake ‘lo-gue’)
“Memangnya ada apa?” tanya Sasuke sembari melompat turun dari pohon.
“Masalah duel kemarin.” Jawab Shun.
“Oh itu. Gue tau sebnernya gue nggak menang sama sekali. Tapi jujur aja, gue kalah pun nggak masalah, soalnya bagi gue duel macam itu adalah hal yang konyol.” Ucap Sasuke santai.
Shun tersenyum.” Gue udah tau lo bakal ngomong kayak gitu. Gue pun menyadari kalau gue lanjutin duel itu, gue cuman bakal nyakitin orang dan bikin ribet keadaan. Gue udah dengar dari Fabia kalau lo sempat dapat gosip ‘yaoi’ ama si Naruto gara-gara kejadian yang hampir sama seperti kita kemarin. Dan gue juga tahu, beberapa saat setelah itu lo jadian ama Ryuko.” Ucap Shun.
“Kejadian kayak gitu, nggak usah lo ingetin ke gue.” Ucap Sasuke dingin.
“Bukan itu masalahnya Sasuke.” Ucap Shun dingin.
Sasuke terdiam, menatap Shun dengan tatapan tajam. “Maksud lo ?”
“Gue nggak tau, Alasan lo jadian sama Ryuko dan alasan Ryuko setuju menjadi pacar lo. Tapi gue bisa ngerasain, bahwa ada sesuatu di balik alasan itu semua. Yang pengen gue katakan adalah, jangan sampai apa yang lo lakukan bisa menyakiti perasaan orang lain. Paling tidak, hargai seseorang yang dekat dengan lo.” Ucap Shun.
“Sebenarnya, lo pengen ngomong apaan ?” tanya Sasuke mempertegas.
“ Nggak ada. Gue rasa lo cukup ngerti yang gue maksud. Lo nggak akan mengerti betapa berharganya orang itu sampai lo kehilangan dia. Jangan sampai lo menyesal, karena mungkin gue akan merebut ‘sesuatu’ itu dari lo.” Ucap Shun percaya diri.
“Lo pengen ngerebut Ryuko dari gue ?” tanya Sasuke langsung pada intinya.
“Tau deh. Untuk sekarang, gue bakal balikin keadaan seperti semula. Karena itulah, gue pengen lo kerjasama ama gue.” Ucap Shun.

Nah, jadi ceritanya Shun sengaja membiarkan Ryuko melihat bahwa Shun adalah cowok playboy(meski hanya pura-pura). Meskipun Shun juga sebenarnya tidak ingin membuat Ryuko kecewa, tapi Shun juga merasa bersalah karena sudah mencampuri hubungan Sasuke dan Ryuko. Walau sebenarnya Shun tahu bahwa hubungan mereka hanya pura-pura. Shun bisa melihat itu dari ekspresi dan tanggapan2 yang diberikan Ryuko tentang Sasuke. Ia ingin mengembalikan keadaan di mana Ryuko tetap menjadi pacar pura2nya Sasuke. Shun pun tahu bahwa Ryuko merasa tertarik terhadap Shun karena perlakuan Shun yang sangat manis dan hangat yang tidak pernah didapat Ryuko dari Sasuke. Tetapi sebenarnya, Shun memang memperlakukan semua wanita dengan manis dan hangat. Ia juga merasa bersalah karena menjadikan Ryuko sebagai bahan taruhan . Hal itu tentu saja akan sangat menyakitkan bagi Ryuko jika ia tahu (apa iya ?, Paling Ryuko juga nggak peduli). Karena itulah, Shun berniat menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepada Ryuko,nanti.
Sasuke memikirkan sejenak apa yang dikatakan oleh Shun. Perasaan dia juga nggak terlalu menyia nyiakan Ryuko, malahan Ryuko yang sering bikin dia sebal. Meskipun Cuma dikit, ada sih perasaan bersalah. Karena itulah ketika melihat es krim coklat, Ia jadi keinget Ryuko. Beliin aja deh, paling ntar dia juga seneng, pikir Sasuke. Meskipun Sasuke nggak tau apa yang bakal terjadi nanti, Ia tetap berpikir, nggak mungkin cewek kayak Ryuko bisa beneran suka ama gue(Sasuke),(Si Ryuko nggak normal kali ya). Jadi sewaktu-waktu ia bisa memutuskan kontrak dan nggak  bikin Ryuko sakit hati. Tapi untuk sekarang, nggak tau kenapa ia tetep pengen nglanjutin kontraknya ama Ryuko.

“Oi, Shun. Gue tetep belum menganggap duel kita selesai. Kapan-kapan gue pengen duel dengan pantas, nggak duel konyol macam itu lagi.” Ucap Sasuke.
“Ternyata lo orang yang nggak mau kalah. “ ucap Shun.
“Tentu saja. Gue nggak mau kalah dari orang sepertimu.” Ucap Sasuke.
“Lo kan nggak pernah kalah dari gue.” Ucap Shun santai.
“Tidak, gue kalah. Sejak lo masuk ke kelas 3TSN1 saat mata pelajaran Kasihime-sensei, gue udah kalah ama lo tentang satu hal.” Ucap Sasuke tersenyum menantang.
Shun terdiam sejenak.”Jangan terlalu dipikirkan, Itu bukanlah hal yang patut untuk dibuat duel.”
“Gue nggak percaya mengatakan ini, tapi. Terima kasih, rival.” Ucap Sasuke menjabat tangan Shun.
“Apa ‘terima kasih’ sangat sulit keluar dari mulutmu, rival.” Ucap Shun membalas jabatan tangan Sasuke.
*******
Shun Ryuko
Setelah Ryuko menikmati es krim coklat yang diberikan oleh Sasuke( nggak biasanya si Sasuke ngasih es krim), Ryuko memilih untuk mampir di toko game, siapa tau ada game baru yang menarik. Mata Ryuko tertuju pada game yang berjudul Bakugan : New Vestroia , sebagai game adventure yang baru dirilis baru-baru ini. Dengan secepat kilat, dia berusaha mengambil game terakhir yang tersisa di Game Store itu. Akan tetapi sepasang tangan mengambilnya dengan lebih cepat.

(Lho, Author, katanya pas lagi ada Ryuko boleh pakai bahasa suka2? Ini kok bahasanya resmi lagi sih?)
(Namanya juga bahasa suka-suka? Ya, suka-suka author mau pakai bahasa apa.)
(.............)

Alangkah terkejutnya Ryuko sepasang tangan yang  mengambil game itu adalah Shun. Ryuko sempat bingung dan salah tingkah, nggak tau apa yang harus dilakukan.
“Eh, Shun..ngapain di sini ?” tanya Ryuko basa-basi.
“Tadi kok nggak dateng?” tanya Shun santai.
“Lo tadi kebanyakan tamu, gue nggak mau ganggu.” Jawab Ryuko sinis.
“Oh, tadi..Pasti kamu berpikir kalau gue ini cowok playboy kan ?” tanya Shun sambil tersenyum sendiri.
“Hah?”
“Gue tau lo paling nggak suka ama cowok playboy, tapi gue nggak kayak gitu.”kata Shun.
“Maksud lo ?”
“Gue emang begitu orangnya. Gue emang bersikap akrab dan baik ama semua cewek. Dan nggak tau kenapa, para cewek di sekolah ini langsung pada akrab ama gue, Maaf deh kalau bikin lo salah sangka.” Jawab Shun.
 “Cih, emangnya siapa yang salah sangka ?.Lo playboy atau kagak, itu hak lo, terserah lo. Gue nggak peduli.” Ucap Ryuko sinis.
“Apa iya ?” tanya Shun sambil menatap Ryuko dengan tatapan menggoda.
Ryuko sempat gugup juga, ditatap ama si Shun kayak gitu, tapi untung dia bisa pura-pura tenang.
“Ck, ya iyalah.” Jawab Ryuko.
“Ya udah. Gue minta maaf ya.” Kata Shun sambil mengulurkan tangan.
“Ck,minta maaf buat apaan coba.” Ucap  Ryuko sinis.
“Buat ini, “ ucap Shun sambil menunjukkan game yang diambilnya tadi.
“Aaaahhh. Shun, balikin!!!. Gue udah kehabisan game di rumah nih, Cepetan balikin atau gue bunuh loo.” Ucap Ryuko sambil berkacak pinggang.
“Jabat dulu dong tangan gue.” Kata Shun.
“Ck, iya-iya. Mana game nya ?” pinta Ryuko sambil menjabat tangan Shun.
Shun memberikan game itu kepada Ryuko sambil tersenyum.
“ Hei, Ryuko-chan, Sasuke mungkin terlihat dingin dan menyebalkan. Tapi mungkin lo harus coba lebih sabar dan cari sisi baiknya. Gue tau dia adalah orang yang akan melindungi sesuatu yang berharga baginya.” Kata Shun.
Ryuko terdiam.” Kok lo tiba-tiba ngomong gitu ?. Abis ngapain lo bareng Sasuke?”
Shun tertawa.”Nggak ada. Ya udah, gue pulang aja deh.” Kata Shun sambil nggeblas dari tempat Ryuko berdiri.
“Tuh cowok sama anehnya kayak Sasuke.” Bisik Ryuko sama dirinya sendiri.

*****
Sasuke Ryuko
Setelah Ryuko menghabiskan es krim coklat miliknya, Sasuke mulai berbicara masalah kontrak. Dia ingin memastikan keadaan perasaannya Ryuko.
“Oi Ryuko, Gue pengen tau kenapa lo mau pura-pura pacaran ama gue. Lo kan udah tau alasan gue, sekarang gue pengen tau alasan lo.” Ucap Sasuke serius.
“Hm...kenapa ya, gue juga nggak tau Sas.” Ucap Ryuko santai.
“Ha? Apaan tuh ? Yang serius dikit lah.” Protes Sasuke.
“Ambil alasan logis aja deh. Pacaran ama lo ada untungnya, meski kadang ada ruginya.” Ucap Ryuko santai.
“Ck, Trus? Masa gitu doang?”
“Lha emang alasannya mesti gimana ?. Alasan lo juga Cuman gitu doang, hampir sama kayak gue.” Ucap Ryuko.
“Ya tapi kan..masak nggak ada lebihnya.”
“Emang gimana yang lo harapin?. Masa gue mesti bilang karena gue ‘cinta ama lo’. Cih, bukan gaya gue tuh.” Ucap Ryuko.
“Ya nggak gitu kalee. Masa lo nggak bangga punya cowok keren kayak gue.” Tanya Sasuke (lho?lho? Sasuke kok jadi narsis?).
“Oke..gue akui, lo emang keren dan cakep. Tapi, itu bukan alasan gue pura-pura pacaran ama lo.” Ucap Ryuko.
“Apa iya ?” tanya Sasuke sambil menatap Ryuko dengan tatapan menggoda.
Keahlian Ryuko untuk pura-pura tenang pun diuji, dan untungnya dia berhasil.
“Apaan sih lo, ngeliatin gue kayak gitu?” tanya Ryuko.
“Nggak apa2.” Ucap Sasuke, kembali dengan tatapannya yang dingin.
“Ck, ada-ada aja sih lo.” Ucap Ryuko sinis.
Akhirnya Sasuke bisa mengambil kesimpulan bahwa Ryuko tidak memiliki perasaan apa-apa padanya. Dengan begini, dia bisa melanjutkan kontrak tanpa takut menyakiti hati Ryuko.
“Ya udah , kontrak kita lanjut ya ?Oke?” tanya Sasuke.
“As you wish My lord” ucap Ryuko sebal.
“Hm...ke danau yuk, gue ajarin teknik ninjutsu baru.” Ajak Sasuke.
“Eh, tumben lo baikkk..Ayo deh.” Ucap Ryuko senang.
“Anggap aja, ini bayaran atas penderitaan lo selama ini.” Ucap Sasuke dingin.
“Penderitaan ? Ha? Gue nggak bakal mau terus2 san lo aniaya. Lihat aja gue bakal bikin lo yang teraniaya.Lagian kalau mau bayar, ya pakai duit.” Ucap Ryuko dingin.
“Baka” ucap Sasuke.
“Elo tuh yang Baka” balas Ryuko.
“Ya udah, lo belajar aja sama orang yang nggak ‘Baka’” ucap Sasuke dingin.
“Iya-iya My lord, gitu aja ngambek” ucap Ryuko sambil ngacak-acak rambut Sasuke.
Nggak tau kenapa, tapi Sasuke nggak ngerasa jengkel atau marah, tapi malah ngerasa senang.
*****
See you to the next chapter.....
Comments
2 Comments

2 komentar:

  1. Nah kalo yg nie, lanjutanya kemana nie??

    BalasHapus
  2. ya yang summer vacation tuh kelanjutan cerita yg ini, tp beda pembawaan bahasanya doang...

    BalasHapus

Stop being silent reader and write your comments.......